Pemerintah melalui Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mengungkapkan harga mi instan bakal naik 3 kali lipat. Kenaikan harga mi instan ini merupakan imbas dari perang yang terjadi antara Rusia dan Ukraina
Isu kenaikan harga mi instan pun ramai diperbincangkan, khususnya bagi mereka yang memiliki usaha di bidang kuliner dengan bahan baku utama mi instan tersebut.
Salah satunya adalah Kafe Madtari yang ada di kawasan Dipatiukur, Kota Bandung. Kafe yang dikenal dengan berbagai menu olahan mi instan ini turut merespon isu kenaikan harga yang mencapai 3 kali lipat itu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Herdi selaku Manajer Kafe Madtari mengatakan sejauh ini pihaknya belum mendapat informasi mengenai isu kenaikan harga mi instan yang dikatakan bisa mencapai 3 kali lipat.
"Sejauh ini belum ada informasi tapi memang kalau di distributor sudah ada kenaikan meski tidak signifikan. Dan soal isu ini kenaikannya sampai berapa saya juga belum tahu ya," kata Herdi kepada detikJabar, Rabu (10/8/2022).
Biasanya kata Herdi, pihak produsen mi instan akan menginformasikan jika memang ternyata ada kenaikan harga. Itu mengingat Kafe Madtari telah bekerjasama dengan salah satu merek mi instan yakni Indomie.
"Kalau mau naik biasanya kita dapat informasi dulu dari pihak indomie karena memang sudah kerjasama ya," ujarnya.
Namun jika isu kenaikan harga mi instan benar-benar terjadi, menurutnya sangat memberatkan penjual makanan yang memang menggunakan mi instan sebagai bahan baku utamanya.
Bahkan saat ini saja, harga mi instan di tingkat distributor sudah mengalami kenaikan sejak beberapa waktu lalu. Tidak hanya mi instan, Herdi juga mengeluhkan kenaikan harga bahan pokok lainnya.
"Kalau tanggapan naik mah aduh kalau sampai saat ini semua sudah pada naik tidak hanya indomie bahan baku Madtari itu naik semua," tandasnya.
(tey/tey)