- Pengertian Kwitansi
- Fungsi Kwitansi 1. Klaim Garansi Suatu Barang 2. Pencatatan Arus Kas 3. Bukti yang Sah di Mata Hukum
- Contoh Kwitansi 1. Contoh Kwitansi 2. Contoh Kwitansi
- Cara Menulis Kwitansi 1. Masukkan Nomor Kwitansi 2. Tulis Nama Penerima dan Penyetor 3. Masukkan Tanggal saat Transaksi 4. Masukkan Jumlah Uang 5. Tulis Deskripsi Pembayaran 6. Bubuhkan Tanda Tangan
Kwitansi atau kuitansi adalah tanda bukti yang sah dalam melakukan pembayaran atau penerimaan uang. Maka dari itu, kwitansi sangat dibutuhkan agar transaksi lebih jelas dan terbilang valid.
Lantas, seperti apa contoh, fungsi, serta cara menulis kwitansi yang baik dan benar? Untuk lebih jelasnya simak pembahasan dalam artikel ini yuk.
Pengertian Kwitansi
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), kata baku yang tepat sebenarnya adalah kuitansi, bukan kwitansi. Nah, menurut KBBI kwitansi adalah surat bukti penerimaan uang. Secarik kertas kwitansi berisi sejumlah keterangan seperti jumlah uang dalam huruf dan angka, tanggal, nama pengirim, nama penerima, tanda tangan, serta deskripsi pembayaran.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Apabila jumlah transaksi yang dilakukan memiliki nilai besar, maka kwitansi biasanya ditempel dengan materai. Soalnya, jika terjadi masalah dalam proses pembayaran di kemudian hari maka bisa dibawa ke pengadilan untuk diselesaikan secara hukum.
Fungsi Kwitansi
Kwitansi tidak hanya digunakan sebagai bukti transaksi saja lho detikers, namun juga memiliki sejumlah fungsi lainnya. Dilansir situs Biz Fluent, berikut ini berbagai fungsi kwitansi.
1. Klaim Garansi Suatu Barang
Jika kamu membeli barang seperti elektronik atau pakaian, nantinya pihak toko akan memberikan kwitansi resmi. Nah, kwitansi tersebut bisa dijadikan sebagai jaminan garansi dan proses klaim jika suatu saat barang yang kamu beli mengalami kerusakan.
Namun sebagai pengingat, kamu harus mengetahui berapa lama garansi tersebut berlaku. Kalau masa garansi sudah habis, tentu kamu tidak bisa mengklaimnya ke toko.
2. Pencatatan Arus Kas
Hadirnya kwitansi sangat dibutuhkan bagi kelancaran arus kas suatu perusahaan. Sehingga, perusahaan dapat mengetahui arus kas masuk dan keluar secara rinci serta meminimalisir terjadinya kesalahan di dalam pembukuan perusahaan.
3. Bukti yang Sah di Mata Hukum
Kwitansi dapat menjadi bukti yang sah dalam suatu persidangan bila dilengkapi dengan materai. Hal ini terjadi jika terdapat masalah dalam transaksi yang dilakukan oleh kedua belah pihak, sehingga bisa diselesaikan secara hukum.
Contoh Kwitansi
Kwitansi pada umumnya memiliki dua lapis kertas yakni putih dan berwarna pink atau kuning. Secarik kwitansi berwarna pink atau kuning fungsinya sebagai salinan, jadi kertas kwitansi putih biasanya diberikan kepada pembeli dan yang berwarna disimpan oleh penjual.
Lantas, seperti apa sih contoh kwitansi yang sering digunakan untuk bertransaksi? Simak sejumlah contoh kwitansi di bawah ini.
1. Contoh Kwitansi
![]() |
2. Contoh Kwitansi
![]() |
Cara Menulis Kwitansi
Kwitansi adalah selembar kertas yang berfungsi sebagai tanda terima bukti pembayaran. Kwitansi wajib dimiliki oleh pelaku bisnis baik perusahaan maupun perorangan, sehingga dapat dijadikan sebagai catatan untuk diri sendiri dan orang lain.
Cara menulis kwitansi juga ada syaratnya detikers, tidak bisa dilakukan secara sembarangan. Sebab, kwitansi memiliki peran yang sangat krusial dalam melakukan transaksi, apalagi kalau jumlah uangnya besar. Jika terjadi kesalahan penulisan dalam jumlah pembayaran atau nama penerima, maka kwitansi bisa dinyatakan tidak valid.
Lalu, seperti apa cara menulis kwitansi yang benar? Simak penjelasannya berikut ini.
1. Masukkan Nomor Kwitansi
Pada umumnya kwitansi memiliki kolom nomor di bagian atas. Nah, nomor kwitansi ini berfungsi untuk memudahkan kamu dalam mengecek kwitansi, sehingga kamu lebih mudah saat menyusun kwitansi dari nomor pertama sampai terakhir.
2. Tulis Nama Penerima dan Penyetor
Di dalam kwitansi juga wajib disebutkan nama penerima dan penyetor. Sebaiknya, nama ditulis secara lengkap dan jangan hanya nama panggilan saja.
3. Masukkan Tanggal saat Transaksi
Jangan lupa masukkan tanggal saat transaksi dilakukan. Hal ini dilakukan agar penerima dan penyetor sama-sama mengetahui kapan transaksi terjadi.
4. Masukkan Jumlah Uang
Langkah selanjutnya adalah masukkan jumlah uang yang dilakukan saat transaksi ke dalam kwitansi. Hal ini agar transaksi lebih transparan karena penerima dan penyetor dapat mengetahui besarnya transaksi.
Sebagai pengingat, penulisan jumlah uang di kwitansi dibagi menjadi dua yaitu menulis dengan huruf dan angka. Pastikan saat menulis jumlah uang tidak terjadi kesalahan, terutama dalam memasukkan angka.
5. Tulis Deskripsi Pembayaran
Di dalam kwitansi pada umumnya terdapat kolom "Untuk pembayaran", dalam kolom tersebut kamu harus menulis deskripsi pembayaran secara rinci dan jelas. Jadi penerima kwitansi dapat mengetahui kalau transaksi ini dilakukan untuk apa.
6. Bubuhkan Tanda Tangan
Agar kwitansi terbilang sah, di dalam kwitansi disertakan juga tanda tangan dari penyetor dan penerima. Jika perlu, sertakan juga stempel perusahaan sebagai tanda terima bukti pembayaran yang resmi.
Nah itu dia detikers pengertian dari kwitansi beserta contoh, fungsi, dan cara menulisnya yang baik dan benar. Kini detikers nggak perlu bingung lagi bagaimana cara penulisan kwitansi yang benar, sebab sudah dijelaskan secara rinci dalam artikel ini.
(ilf/fds)