Diversifikasi adalah: Tujuan, Strategi, dan Jenisnya

Diversifikasi adalah: Tujuan, Strategi, dan Jenisnya

Anindyadevi Aurellia - detikJabar
Jumat, 29 Jul 2022 09:29 WIB
Diversifikasi produk ikan patin berupa bakso, nuget, dan makanan khas gulai ikan patin salai di Kampung Patin, Desa Koto Masjid, Kampar, Riau.
Foto: ANTARA FOTO/FB Anggoro

Pada dasarnya diversifikasi merupakan salah satu strategi yang penting dalam meningkatkan volume penjualan. Diversifikasi dikenal sebagai strategi meningkatkan peluang bisnis dengan melakukan modifikasi. Berikut ini pengertian, strategi, jenis, hingga contoh dari diversifikasi.

Pengertian Diversifikasi

Kotler dan Keller dalam buku Manajemen Pemasaran menyatakan konsep diversifikasi produk merupakan salah satu cara untuk meningkatkan kinerja bisnis yang ada dengan identifikasi peluang menambah bisnis menarik.

Sementara Fandy Tjiptono dalam buku Strategi Pemasaran menulis diversifikasi produk didefinisikan sebagai suatu perluasan pemilihan barang dan jasa yang dijual oleh perusahaan dengan menambah produk, jasa, memperbaiki tipe, warna, mode, ukuran, jenis dari produk yang sudah ada dalam rangka memperoleh laba maksimal.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Maka, berdasarkan kesamaan definisi dari dua sumber, bisa disimpulkan bahwa diversifikasi adalah perluasan atau penambahan barang atau jasa untuk meningkatkan profitabilitas perusahaan.

Tujuan Diversifikasi

Tujuan yang mendasari strategi diversifikasi produk yaitu memperkecil adanya risiko pada sebuah perusahaan. Jika ada produk dengan inovasi baru, ini akan membuat konsumen lebih tertarik dan mengkonsumsinya. Selain itu dengan strategi diversifikasi produk ini dapat memberikan banyak pilihan produk yang telah dihasilkan oleh perusahaan. Secara garis besar, strategi diversifikasi dikembangkan dengan berbagai tujuan diantaranya yaitu:

ADVERTISEMENT
  1. Meningkatkan pertumbuhan bila pasar/produk yang ada telah mencapai tahap kedewasaan.
  2. Menjaga stabilitas dengan jalan menyebarkan risiko fluktuasi laba.
  3. Meningkatkan kredibilitas di pasar modal.
  4. Untuk menghindari ketergantungan terhadap suatu barang atau produk tunggal yang beredar di pasar.
  5. Memenuhi keinginan konsumen yang belum puas.
  6. Meningkatkan daya tarik atau minat konsumen.
  7. Menambah omzet penjualan.
  8. Meningkatkan keuntungan dengan pemakaian bahan yang sama.
  9. Mencegah kebosanan konsumen.

Jenis dan Contoh Diversifikasi

1. Diversifikasi Horizontal

Untuk mendiversifikasi perusahaan secara horizontal, berarti memperkenalkan produk atau layanan baru untuk memperluas segmentasi pasar. Usaha bisnis baru yang dibentuk melalui diversifikasi horizontal dirancang untuk menarik pelanggan yang loyal maupun yang baru. Beberapa contoh diversifikasi horizontal yang terkenal meliputi Disney mengakuisisi Pixar atau Facebook yang mengakuisisi Instagram.

2. Diversifikasi Vertikal

Diversifikasi vertikal juga disebut sebagai integrasi vertikal, memerlukan strategi pertumbuhan melalui integrasi produk. Misalnya, sebuah perusahaan yang memproduksi dan menjual mobil dapat mendiversifikasi bisnisnya dengan menjual ban. Atau perusahaan pengecatan yang awalnya hanya menyediakan jasa pengecatan bisa mulai menjual cat. Seperti terlihat pada kedua contoh ini, integrasi vertikal mengubah input perusahaan menjadi output.

3. Diversifikasi Konsentris

Diversifikasi konsentris mirip dengan diversifikasi horizontal, namun melibatkan pengenalan produk atau layanan baru yang terkait erat dengan produk atau layanan yang sudah ada. Oleh karena itu, diversifikasi konsentris memungkinkan pemanfaatan pengenalan merek dan loyalitas.

Jenis diversifikasi ini bertujuan untuk menghasilkan pendapatan tambahan dari pelanggan yang sudah ada, sekaligus menarik pelanggan baru yang mungkin tertarik dengan produk yang lebih baru.

4. Diversifikasi Konglomerat

Jenis ini memperkenalkan produk atau layanan baru yang tidak ada hubungannya dengan penawaran produk bisnis saat ini, sehingga memasuki pasar yang baru dan menarik bagi pelanggan yang mungkin sama sekali tidak tertarik dengan bisnis sebelumnya.

5. Diversifikasi Defensif

Diversifikasi defensif adalah istilah yang berkaitan dengan alasan perusahaan ingin melakukan diversifikasi. Diversifikasi defensif mengacu pada perusahaan yang melakukan diversifikasi agar tetap kompetitif karena segmen pasar mereka mulai sepi, produk mereka yang ada telah menurun, atau kalah dari pesaing.

6. Diversifikasi Ofensif

Diversifikasi ofensif terjadi ketika sebuah perusahaan secara agresif berusaha untuk menumbuhkan keuntungan dan pangsa pasarnya melalui diversifikasi produk atau layanannya untuk memasuki pasar baru dan menangkap lebih banyak pelanggan.

Jika diversifikasi defensif adalah wadah untuk bertahan dalam bisnis, diversifikasi ofensif adalah wadah bagi perusahaan yang sukses untuk berkembang lebih jauh.

Strategi Diversifikasi

Prof. Dr. Sofjan Assauri dalam buku Strategic Manajemen menyampaikan strategi diversifikasi yang dapat dilakukan melalui tiga cara, yaitu:

1. Diversifikasi Konsentris

Produk-produk baru yang diperkenalkan memiliki kaitan atau hubungan dalam hal teknologi dari produk yang sudah ada.

2. Diversifikasi Horizontal

Perusahaan menambah produk baru yang tidak berkaitan dengan produk yang sudah ada, tetapi dijual kepada pelanggan yang sama.

3. Diversifikasi Konglomerat

Produk yang dihasilkan betul-betul baru dan tidak memiliki hubungan dalam hal pemasaran maupun teknologi dengan produk yang sudah ada dan dijual kepada pelanggan yang berbeda.

Bagaimana Diversifikasi Bekerja

Pasar bisa diibaratkan naik roller coaster, terdapat banyak kegembiraan namun banyak gejolak yang tak bisa dihindari. Diversifikasi memungkinkan untuk memperlancar perjalanan bisnis.

Dalam berinvestasi, pasti ada resiko. Tapi dengan adanya ide atau usaha untuk merambah pasar yang lebih luas, akan membuka peluang keuntungan lebih besar. Diversifikasi dapat mengurangi resiko secara signifikan. Semakin banyak pengusaha menyebarkan uang untuk melakukan diversifikasi, semakin kecil kemungkinan penurunan keuntungan.

Manfaat Diversifikasi

Menurut Fandy Tjiptono, ia juga menjelaskan tentang manfaat strategi diversifikasi yaitu:

  • Perusahaan dapat mengerahkan kapasitas sepenuhnya karena tidak tergantung pada satu macam produk.
  • Dapat memaksimumkan profit dengan mengadakan ekspansi perusahaan.
  • Penemuan baru yang menguntungkan bagi calon konsumen.
  • Dengan mengadakan strategi diversifikasi produk, perusahaan tidak bergantung pada satu pasar saja.

Detikers, itulah tadi pengertian rinci seputar diversifikasi beserta jenis, tujuan, manfaat, hingga sistem bekerjanya. Diferensiasi bisa dikatakan memiliki peranan penting untuk membawa kemajuan suatu perusahaan. Apakah kamu tertarik mengembangkan usaha dengan strategi ini?




(aau/fds)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads