Cerita Haris, Jadi Tour Guide Sejak SD hingga Berhasil Kuliahkan Anak

Cerita Haris, Jadi Tour Guide Sejak SD hingga Berhasil Kuliahkan Anak

Aldi Nur Fadillah - detikJabar
Minggu, 22 Mei 2022 07:30 WIB
Pemandu wisata di cagar alam Pangandaran
Pemandu wisata di cagar alam Pangandaran. (Foto: Aldi Nur Fadillah)
Pangandaran -

Haris (41) warga Dusun Pangandaran timur, Desa Pangandaran, Kecamatan/Kabupaten Pangandaran menggantungkan penghasilannya dari profesinya menjadi pemandu wisata atau tour guide di objek wisata Pangandaran.

"Saya sudah diajarkan menjadi pemandu wisata sejak duduk dibangku kelas 2 SD oleh orang tua saya sekitar tahun 1989," kata Haris kepada DetikJabar. Kamis, (19/5/2022).

Menjadi seorang pemandu wisata bagi Haris merupakan pekerjaan yang turun temurun dari keluarganya sendiri. Bahkan Hari menyebut tour guide merupakan budaya pekerjaan warga lokal. Kendati bukan hanya sebagai pilihan tetapi untuk menyambung hidup.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dia mengatakan, menjadi tour guide pada waktu itu merupakan pekerjaan yang menyenangkan. Selain bisa sambil bermain, juga mendapatkan uang.

"Asyiknya menjadi pemandu wisata, pergi main sambil cari uang," kata Haris.

ADVERTISEMENT

Selama 33 tahun Haris menekuni profesi tour guide di objek wisata taman wisata cagar alam Pangandaran kawasan. Selain dirinya kaka dan sepupunya memiliki profesi yang sama.

Perbedaan profesi tour guide beberapa tahun lalu dan sekarang jelas memiliki perbedaan yang signifkan. Haris merasakan betapa terasanya pengurangan penghasilan sejak dulu dan sekarang.

"Dulu sewaktu masih ramai, setiap hari cagar alam Pangandaran dipenuhi turis dari berbagai daerah dan mancanegara. Bukan hanya pendapatan yang menurun, tapi jumlah kunjungan," kata Haris.

Menurut Haris jika dulu sehari dapat Rp300 ribu, sekarang sejak pandemi dan masa pemulihan, kunjungan cagar alam menjadi menurun, "Kadang dapat Rp300 ribu dalam satu kali weekend," ucapnya.

Kemajuan teknologi yang pesat memang mempermudahkan wisatawan mencari tempat wisata, sementara dahulu sebelum adanya teknologi canggih seperti google map, tour guide sangat banyak dibutuhkan. Bahkan nyaris setiap rombongan memerlukan tour guide. Sementara saat ini sudah banyak pemandu wisata dari luar daerah dengan sistem tour planner.

Semenjak itu, Haris mulai mencari pendapatan baru dengan menjadi nelayan menjaring ikan ke tengah laut. "Lumayan bisa menambah penghasilan kalo lagi weekdays. Biasanya hari-hari biasa pergi melaut dan saat weekend kembali mejeng di kawasan cagar alam untuk memandu keliling cagar alam," katanya.

Berkat usahanya menjadi tour guide, Haris akui sangat bersyukur bisa kuliahkan kedua anaknya, bahkan anak pertamanya sedang menempuh pendidikan sarjana di Universitas Galuh Ciamis. Baginya rezeki yang didapatkan merupakan rezeki yang patut disyukuri.

"Tidak terasa penghasilan dari tour guide bisa menghidupi keluarga sejauh ini. Ya meskipun untung-untungan, tapi rezeki pasti menghampiri asal mau usaha," ucapnya.

Untuk memikat wisatawan agar memilih jasa tour guide dirinya, Haris tidak langsung menawarkan sebagai pemandu wisata, tapi melalui pendekatan dengan cara diajak ngobrol dan memberikan informasi yang wisatawan butuhkan.

Ketika sudah merasa nyaman dan menanyakan banyak hal, wisatawan pasti lebih lanjut menginginkan informasi yang lengkap. Sehingga saat ada tawaran antar menjadi tour guide, Haris langsung menawarkan paket keliling Pangandaran, khususnya Cagar Alam Pangandaran sebagai pemandu wisata.

"Menjadi tour guide itu gampang-gampang susah, kadang kita harus pandai berbahasa, terutama bahasa nasional dan internasional (Bahasa Inggris)," ucapnya.

Untuk setiap cerita dan sejarah yang dikuasi Haris didapatkan dari orang tuanya dengan cara bahasa tutur. "Saya mengetahui semua tentang sejarah dan kondisi di dalamnya dari orang tua yang disampaikan secara turun temurun. Sama sekali tidak ada yang menuliskannya," kata Haris.

Dia mengatakan, menjadi tour guide harus siap mental, karena menemukan wisatawan dengan karakter yang berbeda, Makanya selain menguasai wawasan Pangandaran, tour guide harus pandai mengalihkan perhatian dan humoris. Sehingga tidak membosankan bagi wisatawan.




(tey/tya)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads