Mudik lebaran tahun ini diprediksi akan meningkat signifikan. Hal ini seiring melonggarnya aturan pembatasan aktivitas masyarakat di masa pandemi COVID-19.
Meski mudik lebaran sudah diperbolehkan. Namun, Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati dipastikan tidak melayani mudik lebaran 2022. Belum normalnya pengoperasian, menjadi salah satu alasan pihak bandara tidak melayani mudik lebaran.
"Belum melayani (mudik lebaran). Soalnya belum ada maskapai komersial yang melayani penumpang di BIJB," kata VP of Commercial dan Technical PT BIJB Kertajati, Ari Widodo kepada detikJabar, Jumat (22/4/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jadi sampai dengan saat ini penerbangan komersial atau penumpang belum kembali normal di Bandara Kertajati, termasuk dalam menghadapi lonjakan penumpang pada liburan Idul Fitri tahun ini. Bandara Kertajati belum melayani penumpang reguler," ujar dia menambahkan.
Disampaikan dia, bahwa bandara milik pemerintah provinsi itu saat ini baru bisa melayani penerbangan kargo, dan aktivitas tersebut telah terjadwal setiap hari.
"Kami sampai saat ini baru beroperasi melayani penerbangan kargo setiap hari dengan tujuan Medan, Pontianak dan Banjarmasin, serta melayani penerbangan tidak berjadwal," ucap Ari.
Sementara itu, ia menyampaikan, aktivitas pemudik di BIJB diyakini akan terlihat pada momen mudik lebaran tahun depan atau tepatnya 2023. Hal itu seiring beroperasinya Tol Cisumdawu secara keseluruhan.
"Penerbangan Bandara Kertajati akan kembali aktif (komersial) diperkirakan bersamaan dengan beroperasinya Tol Cisumdawu seksi 1, 2 dan 3 atau beroperasi secara keseluruhan," jelas dia.
Sementara itu, seperti yang dilansir detikNews, Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi memprediksi jumlah pemudik tahun ini diprediksi meningkat signifikan. 85 juta orang akan mudik pada Lebaran 2022. Budi mengatakan jumlah ini didapat berdasarkan hasil riset selama 2 bulan.
"Udah kira-kira riset 2 bulan lalu. Jadi kita lakukan 3 kali riset, belum ada pembolehan mudik, terus tanpa antigen, dan terakhir boleh mudik, dan itu angkanya naik terus. Dari 60 juta, 79 juta, dan sekarang 85 juta. Sudah final (angkanya) karena sudah diperbolehkan mudik," ujar Budi.
Budi menyampaikan jumlah ini meningkat lebih dari 40 persen dibanding mudik 2019. Dimana pada mudik 2019 lalu, jumlah pemudik mencapai 50 juta orang.
"2019 angkanya 50 juta, naik lebih dari 40 persen, ini angka yang kita pegang," kata Budi.