Stasiun Garut kini beroperasi lagi usai 40 tahun mati suri. Dibukanya kembali Stasiun Garut membawa kenangan tersendiri, khususnya soal kisah sebuah lokomotif tua bernama si Gombar.
Setelah merampungkan proses reaktivasi, Stasiun Garut dan jalur rel kereta api Cibatu-Garut kembali beroperasi mulai Kamis (24/3/2022). Stasiun dan jalur kereta api ini ditutup sekitar tahun 1980-an silam.
'Reinkarnasi' Stasiun Garut membawa kenangan manis bagi warga Garut, khususnya bagi mereka para pemuda tahun 70 hingga 80-an.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Salah satu yang paling dikenang adalah cerita lokomotif tua bernama si Gombar. Si Gombar, atau yang dilafalkan warga Garut dengan nama si Gomar ini merupakan sebuah lokomotif uap tua yang dulu beroperasi di jalur Cibatu-Garut.
Si Gombar merupakan julukan untuk lokomotif jenis CC 5001 dan CC 5029. Lokomotif ini dulunya setia mengiringi perjalanan warga Garut, tepatnya dari Cibatu hingga ke Stasiun Cikajang.
Namun, sayang, kebersamaan warga Garut selama puluhan tahun itu harus sirna kala pemerintah memutuskan menutup aktivitas Stasiun Garut, Stasiun Cikajang, dan jalur kereta api Cikajang-Cibatu di tahun 1980-an.
Hal tersebut diketahui dilakukan lantaran moda transportasi kereta api mulai ditinggalkan gara-gara hadirnya moda transportasi baru seperti oplet. Seiring dengan itu, si Gombar juga akhirnya dipensiunkan.
Si Gombar pamit dari Garut kala itu. Badan kereta lokomotif besar ini kemudian dibawa ke Museum TMII di Jakarta dan berhenti beroperasi komersial.
Asa warga Garut untuk bernostalgia, bertemu lagi dengan si Gombar, kini muncul kembali. Kamis siang kemarin, saat peresmian Stasiun Garut, Bupati Rudy Gunawan memohon PT Kereta Api Indonesia untuk membawa pulang si Gombar ke Stasiun Garut.
"Mohon izin Pak Menteri, ini ada harapan dari masyarakat, supaya si Gombar bisa dibawa pulang lagi ke sini," kata Rudy.
Rudy menjelaskan, ada banyak warga Garut yang ingin si Gombar kembali. Meskipun tak beroperasi lagi, setidaknya si Gombar bisa dipajang di Stasiun Garut.
"Karena ini sangat bersejarah pak bagi kita. Si Gombar itu yang selalu ada dulu," ungkap Rudy.
Mendengar ungkapan Rudy tersebut, Menteri BUMN Erick Thohir kemudian bertanya-tanya perihal apa itu si Gombar. Rudy kemudian menjelaskannya kepada Erick.
Pernyataan Rudy itu kemudian dijawab Dirut PT KAI Didiek Hartantyo. Didiek mengatakan, si Gombar bisa saja dibawa pulang ke Garut.
"Kalau itu bisa mewujudkan kecintaan warga Garut terhadap kereta api, nanti akan kita upayakan," ucap Didiek.
Didiek mengatakan, si Gombar berpeluang besar dibawa pulang ke Garut. Meskipun tak beroperasi seperti dulu, si Gombar setidaknya bisa dipajang di halaman Stasiun Garut.
"Nanti saya akan kolaborasi dengan pak Bupati," tutup Didiek.
(ors/bbn)