Emak-emak Bandung Rela Antre Sejak Pagi Demi Migor 2L Rp 45 Ribu

Emak-emak Bandung Rela Antre Sejak Pagi Demi Migor 2L Rp 45 Ribu

ral - detikJabar
Kamis, 17 Mar 2022 10:35 WIB
Emak-emak berburu minyak goreng di Bandung.
Emak-emak berburu minyak goreng di Bandung. (Foto: Rifat Alhamidi/detikJabar)
Bandung -

Emak-emak di Bandung rela antre demi mendapatkan minyak goreng kemasan 2 liter di tengah harganya yang melonjak. Bahkan, ada yang rela antre sejak pagi.

Seperti yang terjadi di toko ritel Jalan Rajawali, Kota Bandung. Pantauan detikJabar, sejak pukul 08.00 WIB, puluhan emak-emak sudah menumpuk di depan toko. Usut punya usut, mereka mendapat kabar jika toko ritel di sana menjual minyak goreng dengan harga sedikit lebih murah yaitu Rp 45 ribuan.

"Dari pagi nunggu di sini, katanya masih ada yang normal harganya. Makanya bela-belain nunggu dari pagi a," kata Yuni, Kamis (17/3/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Berbeda dengan Yuni, Ani warga lainnya mengaku tak mempermasalahkan berapapun harga minyak goreng saat ini. Pasalnya, sejak kemarin ia sudah kewalahan mengantre minyak goreng untuk kebutuhan di rumahnya.

"Dari kemaren nyari belum dapet aja a. Enggak apa-apa lah mau berapapun harganya, yang penting bisa dapat. Makanya saya datang ke sini pagi-pagi," ungkapnya.

ADVERTISEMENT

Informasi yang diperoleh detikJabar, puluhan emak-emak ini sempat dibubarkan petugas keamanan toko lantaran membuat antrean panjang. Mereka lalu baru diperbolehkan masuk ke dalam toko sekitar pukul 10.00 WIB sesuai jam operasional toko ritel tersebut.

Sebagaimana diketahui, melejitnya harga minyak goreng juga membuat Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagin) Kota Bandung Elly Wasliah geleng-geleng kepala.

Elly belum mengetahui mengapa ketika kebijakan pemerintah memperbolehkan produsen mengatur harga minyak goreng, stok mendadak berlimpah. Seperti di Yogya Sunda, saat melakukan sidak Elly menemukan minyak goreng berbagai merk dan ukuran, bahkan ada juga kemasan botol.

"Yang sudah dua bulan ini tidak terlihat sekarang rak-raknya dipenuhi oleh minyak goreng yang selama dua bulan ini saya tidak melihat," kata Elly usai melakukan sidak di Yogya Jalan Sunda, Kota Bandung, Rabu (16/3) kemarin.

Terkait hal tersebut, Elly pun mengaku belum memberikan banyak keterangan. Sebab, dia menganggap melimpahnya stok minyak goreng saat harga melejit masih jadi misteri.

"Saya juga secara pastinya tidak tahu agak kebingungan kami sebagai penanggungjawab di lapangan. Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kota Bandung bertanggungjawab terhadap stabilisasi harga dan stok ini ada satu fenomena yang aneh juga," ungkapnya.

"Begitu pemerintah pusat memberikan bahwa harga minyak goreng kemasan ini diserahkan kepada harga pasar menyesuaikan ternyata hari ini rak-rak minyak goreng di toko ritel bermunculan," tambahnya.




(ral/ors)


Hide Ads