Sejumlah mahasiswa STIE Yasa Anggana, Kabupaten Garut yang kini tengah melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (KKN) dikerahkan membantu warga. Salah satunya misinya membantu UMKM makin modern.
Seperti dilakukan kelompok mahasiswa yang melaksanakan KKN di Desa Bagendit, Kecamatan Banyuresmi, Kabupaten Garut. Mereka membantu moderenisasi bisnis ulen ketan milik warga. Ulen adalah makanan berbahan dasar beras ketan.
"Saat pertama melaksanakan KKN, kita lihat ada potensi di desa ini yaitu produksi pengolahan ulen rumahan," kata Deri Parhan (21), salah seorang mahasiswa kepada wartawan, Jumat (4/3/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Deri mengatakan, para produsen ulen ketan rumahan tersebut kesulitan memasarkan barang dagangannya usai pandemi COVID-19. Para mahasiswa kemudian berinisiatif membantu memasarkan ulen ketan tersebut lewat jalan lain.
![]() |
Mereka lalu menginisiasi agar ulen ketan produksi warga Banyuresmi ini melejit lagi. Media sosial dipilih jadi jalan pemasaran. Para pelaku usaha kemudian diajarkan caran memaksimalkannya. Mulai dari membuat akun, transaksi digital, hingga proses pengiriman via ekspedisi.
"Kita berikan juga kemasan yang menarik," katanya.
Ide yang ditonjolkan para mahasiswa ini perlahan mulai menunjukan hasil. Ulen ketan produksi rumahan warga Banyuresmi kini mulai bisa dipasarkan via digital. Harapannya, ulen produksi warga Banyuresmi bisa goes international dengan cakupan media sosial yang luas.
Selain itu, mahasiswa juga membantu pengembangan bisnis olahan pangan berbahan dasar ketan lainnya. Mulai dari sangu ketan, peyeum ketan, hingga wajit ngora.
![]() |
"Alhamdulillah kami menjadi lebih terbuka. Sekarang bisa berjualan melalui media sosial. Ada juga pengembangan kami hasil dari adik-adik mahasiswa," kata Jaenal Mutaqin, pemilik bisnis ulen rumahan.
Selain membantu moderenisasi bisnis rumahan warga Garut, sejumlah mahasiswa lain juga membantu mengedukasi para pelaku UMKM untuk bisa melakukan ekspor.
Ilham Rahmat Taopik (24), salah seorang mahasiswa KKN mengatakan, pihaknya menggelar sosialisasi kepada para pelaku usaha via daring. Tema ekonomi kreatif dipilih. Salah satu yang dibahas adalah membedah ekspor barang.
"Kita lakukan seminar dengan mengundang para pelaku UMKM. Selain ekonomi kreatif, kita juga bantu memberikan pemahaman ekspor," kata Ilham.
Sementara dalam proses KKN kali ini, mahasiswa juga berfokus terhadap percepatan vaksinasi. Mereka membantu para petugas di pelosok-pelosok untuk melakukan vaksinasi terhadap masyarakat.
"Kita berkolaborasi untuk menyukseskan gebyar vaksinasi yang ada di desa. Alhamdulillah kita lihat responsnya bagus sekali," ucap Muhammad Angling (23), mahasiswa yang melaksanakan KKN di Desa Sindangsari, Kecamatan Leuwigoong.
(orb/bbn)