Bertahan di Tengah Gempuran Zaman ala Pos Indonesia

Bertahan di Tengah Gempuran Zaman ala Pos Indonesia

Bima Bagaskara - detikJabar
Rabu, 23 Feb 2022 22:15 WIB
Direktur Utama PT Pos Indonesia Faizal Rochmad Djoemadi
Foto: Bima Bagaskara/detikJabar
Bandung -

Sejarah panjang mengiringi perjalanan Pos Indonesia. Sejak 1746 Pos Indonesia telah hadir melayani seluruh kebutuhan layanan perposan di Tanah Air. Beragam tantangan telah dilalui Pos Indonesia dari masa ke masa.

Di era sekarang, Pos Indonesia harus menghadapi ketatnya persaingan industri perposan. Gempuran perusahaan swasta yang turut 'bermain' di industri ini membuat Pos Indonesia harus berinovasi jika tak ingin kehilangan pamornya.

Salah satu upaya yang dilakukan Pos Indonesia saat ini ialah dengan memberikan pelayanan maksimal kepada seller atau penjual yang membutuhkan jasa perposan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Direktur Utama PT Pos Indonesia Faizal Rochmad Djoemadi mengatakan Pos Indonesia tidak akan masuk kedalam medan tempur dimana pihak swasta saling perang harga. Justru Pos Indonesia akan lebih fokus kepada pelayanan seller (penjual), khususnya pelaku UKM.

"Di tengah gempuran banyaknya pemain, memang kita akhirnya sama. Jadi kita tidak akan masuk ke dalam dengan perang harga hanya untuk mendapatkan orang ngirim. Jadi kita lebih ke seller, memberikan manfaat ke seller," kata Faizal di Bandung, Selasa (22/2/2022).

ADVERTISEMENT

Faizal mengungkapkan alasan Pos Indonesia memprioritaskan seller ketimbang end user. Menurut dia, seharusnya tidak begitu penting bagi end user menerima paket dari jasa ekspedisi apapun.

Yang terpenting bagi end user yakni barang tersebut segera sampai dan tentunya seller mendapat keuntungan lebih jika menggunakan Pos Indonesia untuk berkirim barang maupun dokumen.

"Karena end user sebenarnya tidak terlalu penting dikirim pakai apa, yang penting misalkan aku kirim besok harus sampai ya. Perkara besok sampai pakai apa kan gak penting, yang penting sellernya yang kita layani," ungkapnya.

Untuk itulah, Pos Indonesia sendiri telah memiliki program bernama O-ranger. O-ranger merupakan tim yang dibentuk Pos Indonesia untuk melakukan layanan penjemputan barang (pick up service) di masing-masing area.

"Jadi kita kerjasama dengan seller, UMKM toko oleh-oleh jadi kita punya program O-ranger. Seller, UKM yang memang punya barang dan jualan kita berikan spesial diskon untuk mereka. Sehingga ketika mereka memilih pengiriman melalui Pos Indonesia," ujarnya.

Upaya menambah coverage area juga dilakukan dengan merekrut agen-agen Pos Indonesia yang berasal dari masyarakat. Faizal menuturkan eksistensi Pos Indonesia masih cukup tinggi khususnya di kota/kabupaten kedua dan ketiga. Sementara untuk di kota/kabupaten besar, Faizal mengaku persaingan industri perposan sangat luar biasa ketat.

"Eksistensi masih tinggi karena banyak sekali kecamatan atau desa yang dimana tidak ada pemain lain disitu ada kantor pos, terutama di kota kedua ketiga masih populer. Tetapi kalau di kota utama memang persaingan paling berat disitu dan itu berdarah-darah," tandasnya.




(bba/orb)


Hide Ads