PPKM Level 3, Pedagang Khawatir Pengunjung Pasar Baru Makin Sepi

Kota Bandung

PPKM Level 3, Pedagang Khawatir Pengunjung Pasar Baru Makin Sepi

Bima Bagaskara - detikJabar
Selasa, 08 Feb 2022 16:45 WIB
Situasi lapak pedagang di bagian basemen Pasar Baru Bandung
Situasi lapak pedagang di bagian basemen Pasar Baru Bandung. (Foto: Bima Bagaskara/detikcom)
Bandung -

PPKM Level 3 mulai diberlakukan di Bandung Raya per hari ini Selasa (8/2/2022) hingga 14 Februari 2022 mendatang. Hal tersebut sesuai dengan Instruksi Menteri Dalam Negeri Nomor 9 Tahun 2022 tertanggal 7 Februari 2021.

Dengan diberlakukannya PPKM Level 3, sejumlah kebijakan kembali diterapkan yang di antaranya adalah pembatasan pada jumlah kunjungan mal dan pusat perbelanjaan dengan kapasitas maksimal 50 persen. Kemudian pembatasan kapasitas pengunjung di supermarket, hypermarket, pasar tradisional, toko kelontong dan pasar swalayan yang menjual kebutuhan sehari-hari yang dibatasi jam operasionalnya sampai dengan pukul 21.00 dengan kapasitas maksimal 50 persen.

Kebijakan tersebut membuat sejumlah pedagang di Pasar Baru Kota Bandung mengeluh. Mereka khawatir dengan adanya pembatasan itu membuat pengunjung pasar semakin sepi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Sekarang saja sepi banget, apalagi dibatasi," kata Intan, pedagang sayur di Pasar Baru Bandung, Selasa (8/2/2022).

Menurutnya, saat ini jumlah pengunjung di Pasar Baru tidak begitu ramai jika dibandingkan dengan sebelum pandemi. "Jauh banget, sebelum pandemi ramai. Sekarang mah gini, sepi. Paling yang beli ya pelanggan aja yang udah sering datang," ujarnya.

ADVERTISEMENT

Hal senada juga diungkapkan Budi, penjual pernak-pernik. Budi yakin dengan diterapkannya PPKM Level 3 akan membuat pengunjung pasar semakin berkurang.

"Dengan PPKM pengunjung berkurang pasti, otomatis pemasukan juga berkurang," kata Budi.

Memberatkan Pedagang

Ketua Himpunan Pedagang Pasar Baru Iwan Hermawan mengungkapkan pembatasan yang diberlakukan selama PPKM Level 3 jelas memberatkan para pedagang. Padahal, kata dia, pedagang Pasar Baru telah menaruh harapan tinggi ekonomi mereka bisa kembali bangkit jelang datangnya bulan Ramadan tahun ini.

"Tentunya ini cukup memberatkan kami. Selama dua tahun mengalami kerugian besar, bahkan banyak yang bangkrut. Tadinya berharap mudah-mudahan bisa revenue Ramadhan sekarang teh," kata Iwan saat dihubungi.

Menurutnya, sejauh ini kondisi di Pasar Baru mulai berangsur pulih. Hal itu terlihat dari jumlah pedagang yang berjualan.

"Kita juga sudah mulai membaik lah Pasar Baru, tingkat hunian yang berjualan sekarang naik. Dari sekitar 25 persen, naik 40 persen. Sekarang kisaran 55-60 persen yang buka," tutur Iwan.

Berkaitan pemberlakuan kembali PPKM Level 3, pedagang akan membatasi jumlah stok barang agar kejadian di tahun sebelumnya tidak terulang. Iwan menceritakan jelang bulan Ramadan tahun lalu banyak pedagang yang merugi besar karena pemberlakuan PPKM.

"Tadinya rencana stok barang 10 ya, kemungkinan akan dikurangi. Khawatir seperti tahun lalu, banyak stok barang jelang puasa pemberlakuan PPKM, kan hancur kasihan. Artinya sekarang kita antisipasi lah gitu," ujarnya.

Iwan berharap kepada pemerintah agar lebih bijak lagi dalam menentukan kebijakan khususnya mengantisipasi efek sosial dari pemberlakuan PPKM. "Kita berharap ke pemerintah agar bisa mengantisipasi efek sosialnya, misal pemerintah pusat kordinasi dengan Kementerian Keuangan mengeluarkan kebijakan penundaan pembayaran hutang untuk UMKM. Pemda juga harus lebih arif dan bijaksana aturannya," tutur Iwan.




(bba/bbn)


Hide Ads