Atap SDN Ciketug di Kampung Pangkalan, RW 12, Desa Pangkal Jaya, Kecamatan Nanggung, Kabupaten Bogor, akhirnya benar-benar menyerah pada usia dan dugaan kelalaian. Senin petang, 22 Desember 2025, sekitar pukul 18.30 WIB, lima bangunan di sekolah tersebut itu ambruk. Tiga ruang kelas, ruang guru, dan dapur sekolah ikut terdampak.
Ironisnya, peristiwa ini bukan tanpa peringatan. Kepala Desa Pangkal Jaya, Taupik Sumarna, menyebut kerusakan bangunan sudah lama ia khawatirkan. Bahkan sejak tahap awal pembangunan, ia sebagai masyarakat sekitar mengaku telah mengingatkan agar tidak menggunakan genteng karena tidak seimbang dengan beban konstruksi.
"Sejak awal pembangunan dulu, sekitar 15 tahun lalu, saya sudah ingatkan supaya tidak memakai genteng, karena tidak seimbang dengan beban bangunannya. Tapi waktu itu tidak digubris," kata Taupik kepada detikjabar, Rabu (24/12/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Perlahan kerusakan dirasakan dari kepingan plafon yang mulai berjatuhan. "Bebannya terlalu berat," ujar Taupik.
Selama bertahun-tahun, pihak sekolah dan desa tidak tinggal diam. Kepala sekolah saat ini, Mursid, disebut Taupik sebagai sosok yang sangat peduli terhadap kondisi sekolah.
Sejak menjabat sekitar tiga tahun lalu, Mursid langsung berkoordinasi dengan pemerintah desa untuk mencari jalan keluar.
"Sejak beliau pindah tiga tahun lalu, langsung gerak cepat ke desa," kata Taupik.
Pemerintah desa kemudian mendorong agar persoalan ini dibawa secara formal melalui proposal perbaikan ke Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) dan diteruskan ke Dinas Pendidikan Kabupaten Bogor. Namun, upaya itu seperti berbicara ke ruang hampa.
"Kami tidak bisa membiarkan, karena ini menyangkut nyawa anak-anak dan guru," ujar Taupik.
Respons yang ditunggu tak kunjung datang. Hingga akhirnya, bangunan itu benar-benar runtuh. Barulah setelah ambruk, perhatian pun datang dari pihak pemerintah daerah.
Kepala SDN Ciketug, Mursid, membenarkan peristiwa tersebut. Dia mengatakan, SDN Ciketug ambruk pada Senin, 22 Desember 2025 pukul 18.30 WIB.
Ia menyebut pihak Dinas Pendidikan Kabupaten Bogor sudah turun meninjau lokasi. "Alhamdulillah sudah diperhatikan, sudah dikunjungi dan dilihat oleh Dinas Pendidikan Kabupaten Bogor. Insya Allah akan segera dibangun dan dijadikan prioritas tahun 2026," ujarnya.
Namun persoalan tidak berhenti pada janji pembangunan. Semester dua tetap harus berjalan, sementara hanya tersisa tiga ruang kelas yang bisa digunakan.
"Soal nanti pas masuk sekolah bagaimana, proses pembelajaran semester dua harus berjalan. Ruang kelas yang ada tinggal tiga. Apakah nanti di-shift atau tidak, kita akan cari solusi dengan pihak terkait yang bisa membantu," kata Mursid.
Setelah kejadian ambruk, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Bogor, Rusliandy, menyatakan bahwa pihaknya sudah langsung melihat kondisi di lokasi dan mengkategorikan tiga ruang kelas serta satu ruang guru yang rusak sebagai kerusakan berat.
"Keberadaan ruang kelas yang layak dan aman merupakan faktor penting dalam menunjang kegiatan belajar mengajar. Oleh karena itu, penanganannya akan segera kami percepat," ujar Rusliandy dilansir dari detiknews.
Ia memastikan SDN Ciketug akan menjadi prioritas penanganan melalui tahapan perencanaan sampai penganggaran sesuai ketentuan yang berlaku.
Simak Video "Video: Aksi Polantas Angkat Ban Pemotor Ngeyel yang Lawan Arah di Cibinong"
[Gambas:Video 20detik]
(mso/mso)











































