Sebanyak 528 personel Polres Cimahi diterjunkan untuk mengamankan Hari Natal dan perayaan Tahun Baru (Nataru) 2026. Mereka akan ditempatkan di beberapa lokasi di wilayah Cimahi dan Kabupaten Bandung Barat (KBB).
Kapolres Cimahi, AKBP Niko N. Adi Putra memimpin pergeseran pasukan yang bertugas selama Ops Lilin Lodaya. Ia sekaligus mengecek kesiapan pasukan dan armada yang akan digunakan di Mapolres Cimahi, Jumat (19/12/2025).
"Selama 14 hari pelaksanaan kegiatan Ops Lilin Lodaya, kita terjunkan 528 personel. Jadi dimulai dari tanggal 20 Desember 2025 sampai 2 Januari 2026 nanti," kata AKBP Niko saat ditemui, Jumat (19/12/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Untuk mengamankan Hari Natal, pihaknya sudah menyiapkan personel yang bersiaga di sejumlah gereja dan rumah ibadah mulai dari 24 Desember sampai 26 Desember 2025.
"Terkait dengan pengamanan gereja ini, ada beberapa anggota yang sudah kami tempatkan di beberapa lokasi. Skema tugasnya kami bagi menjadi empat rayon yakni wilayah utara, barat, timur, dan selatan. Tetapi untuk selatan, seperti Gununghalu dan Cililin, tidak ada gereja, sehingga fokus pengamanan dialihkan ke tiga wilayah saja," kata Niko.
"Tanggal 24 kita mulai penyisiran gereja dan pengamanan Misa Malam Natal, kemudian tanggal 25 kita pengamanan di Hari Natal, dan di ibadah tanggal 26 Desember," imbuhnya.
Untuk pengamanan saat libur Nataru, pihaknya mendirikan 11 pos yang terdiri dari 1 pos terpadu, 4 pos pelayanan, dan 6 pos pengamanan. Pos-pos itu tersebar di beberapa titik di Kota Cimahi dan Bandung Barat.
Selain gereja, fokus pengamanan juga mencakup jalur menuju kawasan wisata dan objek wisata yang tersebar di Lembang, Parongpong, dan Cisarua, Bandung Barat.
"Jadi kami bentuk Satgas Kamseltibcarlantas, ada 66 personel yang kami bagi di tiga wilayah utara karena tempat wisata tersebar di utara, mulai dari Parongpong, Cisarua, dan Lembang. Itu di luar anggota pos pam, dan dibantu 10 personel RAIMAS mengendarai kendaraan agar mobilitasnya tinggi melancarkan arus lalu lintas," kata Niko.
Pihaknya memprediksi kunjungan wisatawan melalui beberapa pintu masuk ke Bandung Barat dan Cimahi terjadi setelah Hari Natal. Selama momen Nataru, pihaknya mengingatkan wisatawan dan masyarakat akan potensi bencana hidrometeorologi.
"Prediksi kami adalah setelah Natal. Apalagi sekarang ada kereta cepat Whoosh, sehingga kawasan Padalarang juga menjadi prioritas pengamanan kami. Kami ingatkan juga soal ancaman bencana hidrometeorologi, kami sudah laksanakan rakor lintas sektoral dan sudah koordinasi dengan pemda dan BMKG kaitan bencana tersebut," ucap Niko.











































