.webp)
Kondisi jalur utama Sukabumi menuju kawasan wisata Palabuhanratu, tepatnya di Tanjakan Baeud, Kecamatan Warungkiara, kian mengkhawatirkan.
Badan jalan di jalur miring tersebut mengalami keretakan hebat yang mengancam para pengguna jalan. Pantauan di lokasi, retakan aspal terlihat memanjang dan melintang di badan jalan.
Kondisi ini memaksa pengendara, terutama pemotor, untuk bermanuver menghindari celah retakan agar tidak tergelincir.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Eli Nurhadi, atau yang akrab disapa Abah Keling, warga setempat, menyebut kerusakan ini terjadi secara bertahap. Namun, dalam beberapa hari terakhir, kondisi retakan semakin melebar dan membahayakan.
"Kalau pastinya ini bertahap retaknya, sedikit-sedikit. Tapi yang paling parahnya kemarin. Sempat ada pengerjaan dari pihak PU, tapi karena hujan terus, ya kondisinya begini lagi," kata Abah Keling saat ditemui di lokasi, Jumat (19/12/2025).
Abah Keling menyoroti beban kendaraan yang melintas di jalur tersebut. Menurutnya, setiap hari puluhan truk bertonase besar melintas dengan muatan mencapai puluhan ton.
"Sekarang kan ada proyek tol, kendaraan yang bawa material tambang tonase sampai 35-40 ton itu setiap hari lewat. Saya hitung kurang lebih 10-15 truk mah ada. Belum lagi pengangkutan rutin limbah batu bara dari PLTU. Jadi memang khawatir," jelasnya.
Selain beban kendaraan, minimnya fasilitas pendukung seperti Penerangan Jalan Umum (PJU) menambah risiko kecelakaan di titik tersebut. Abah Keling mengaku sudah ada pengendara yang menjadi korban.
"Kalau tidak segera diantisipasi sampai Natal dan Tahun Baru, mungkin akan banyak kecelakaan. Apalagi kalau malam gelap, tidak ada PJU. Kemarin saja sudah ada motor yang sempat terpeleset," tambahnya.
Warga berharap pemerintah segera melakukan perbaikan permanen. Mengingat jalur Tanjakan Baeud merupakan urat nadi menuju destinasi wisata yang akan dipadati pengunjung pada momen libur akhir tahun.
(sya/yum)
