Sebuah pengalaman makan yang seharusnya menyenangkan berubah menjadi mimpi buruk bagi seorang wanita di Singapura. Temuan benda asing di dalam makanan tak hanya menimbulkan rasa jijik, tetapi juga bisa berujung bahaya serius bagi keselamatan konsumen.
Hal itulah yang dialami Thipjoy Napatsanan (35). Dinding mulutnya robek dan berdarah setelah tanpa sengaja menggigit pecahan kaca yang tersembunyi di dalam donat yang ia beli.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kisah ini dibagikan Thipjoy melalui akun Facebook pribadinya pada Rabu (20/7). Seperti dilansir detikFood dari Asia One, ia membeli donat varian Double Choc Cake dari gerai Dunkin' Donuts di AMK Hub. Namun, begitu menggigit donat tersebut, ia merasakan rasa sakit yang tak biasa. Di dalam mulutnya, terdapat pecahan kaca berukuran sekitar 1 x 1,5 sentimeter.
Beruntung, Thipjoy segera menyadari ada yang tidak beres dan langsung memuntahkan potongan donat itu. Jika terlambat, risikonya bisa jauh lebih fatal.
Masih dalam kondisi terkejut dan marah, ia kembali ke gerai untuk menyampaikan keluhan. Thipjoy diarahkan bertemu dengan manajer Dunkin' Donuts. Namun, ia mengaku tidak memahami pembicaraan antara manajer dan pegawai karena mereka berbicara dalam bahasa Malaysia.
Menurut pengakuannya, ia harus menunggu sekitar 10 menit sebelum akhirnya mendapat permintaan maaf. Pihak gerai kemudian mengembalikan uang pembelian donat sebesar SGD 2,20 atau sekitar Rp 23.700.
Meski mendapat pengembalian dana, Thipjoy mengaku tetap sangat khawatir. Dalam unggahannya, ia menyinggung kebiasaan sang anak yang kerap membeli donat di gerai tersebut sepulang sekolah.
"Kali ini saya beruntung bisa melepeh (pecahan kaca) tepat waktu. Jika anak saya makan donat ini atau anak lain memakannya, bagaimana jadinya?" kata dia.
Ia juga mempertanyakan tanggung jawab pihak terkait jika pecahan kaca itu tertelan. Bagaimana jika benda tajam tersebut melukai usus atau organ dalam?
Meski tak sampai tertelan, pecahan kaca itu disebut telah merobek sisi kiri mulut Thipjoy hingga berdarah. Walaupun lukanya tidak terlalu dalam, ia tetap memutuskan pergi ke dokter dan diberi obat kumur sebagai penanganan.
Thipjoy juga menilai respons manajer kurang meyakinkan. Menurutnya, sang manajer tampak tidak sepenuhnya percaya dengan kejadian tersebut, bahkan sempat mempertanyakan tingkat keparahan luka dan meminta pegawai melihat langsung kondisi mulutnya.
Kasus ini kemudian dilaporkan Thipjoy kepada Sandy Yu, Direktur Golden Donuts, perusahaan yang mengoperasikan jaringan Dunkin' Donuts di Singapura. Pihak perusahaan menyatakan keprihatinan atas insiden tersebut.
Mereka menegaskan tidak menggunakan peralatan berbahan kaca di dapur maupun area toko. Meski begitu, penyelidikan internal tetap dilakukan. Pihak manajemen juga meminta Thipjoy mengirimkan foto laporan medis dan tagihan jika ia harus menjalani perawatan lanjutan.
Insiden ini menambah daftar panjang temuan benda asing di dalam makanan. Sebelumnya, seorang food blogger asal Australia, Anita On-Chi, juga mengalami kejadian serupa saat menemukan pecahan kaca sebesar ibu jari orang dewasa di sepiring kwetiau goreng yang ia beli dari restoran PappaRich cabang Garden City.
Artikel ini telah tayang di detikFood
(adr/orb)










































