Hari-hari Sulit Warga Desa Cidadap Sukabumi Usai Banjir Melanda

Hari-hari Sulit Warga Desa Cidadap Sukabumi Usai Banjir Melanda

Syahdan Alamsyah - detikJabar
Rabu, 17 Des 2025 18:00 WIB
Hari-hari Sulit Warga Desa Cidadap Sukabumi Usai Banjir Melanda
Erosi Sungai Cidadap Sukabumi. (Foto: Syahdan Alamsyah/detikJabar)
Sukabumi -

Bencana hidrometeorologi di Desa Cidadap, Kecamatan Simpenan, Kabupaten Sukabumi, mencapai titik kritis, Rabu (17/12/2025). Amukan Sungai Cidadap tak hanya menghancurkan 16 rumah di Kampung Sawah Tengah, tetapi juga memutus akses total ke Kampung Cisarua. Akibatnya, puluhan warga kini dilaporkan terisolasi dan terjebak di tengah kepungan arus deras.

Camat Simpenan, Supendi, menjelaskan fenomena mengerikan di mana aliran sungai berubah jalur dan membelah daratan, membuat posisi warga terjepit. "Posisi mereka ada di tengah. Sebelumnya air berada di sebelah kiri, kini air dari sebelah kanan juga sudah masuk. Jadi, posisi mereka terjepit. Volume air dari hulu sangat besar sehingga mengakibatkan mereka terjebak," jelas Supendi di lokasi kejadian.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Data awal Kecamatan menyebut sekitar 20 Kepala Keluarga (KK) harus segera dievakuasi dari titik isolasi tersebut. Sementara itu, data pembanding dari Kasi Pelayanan Desa, Ruyatman, merinci ada 21 KK atau setara 71 jiwa yang kini terkurung di wilayah RT 03/15 Kampung Cisarua.

Merespons kondisi darurat ini, tim SAR gabungan segera diterjunkan. Supendi memastikan armada perahu karet menjadi satu-satunya opsi karena jembatan putus dan arus terlalu berbahaya untuk diseberangi manual.

ADVERTISEMENT

"Alhamdulillah hari ini langsung dari BASARNAS dan Polairud turun ke sini. Sedang dalam perjalanan. Derasnya air di sana sangat tidak memungkinkan untuk dilewati, harus melalui perahu karet," papar Supendi.

Pihak kecamatan juga menjamin ketersediaan logistik dan kesiapan tim medis di darat untuk menyambut warga yang berhasil dievakuasi. "Logistik makanan sudah kami siapkan. Tenaga kesehatan (Nakes) juga akan disiagakan di lokasi evakuasi," tambahnya.

Pengungsi Mulai Terserang Penyakit

Di tengah upaya evakuasi, kondisi ratusan pengungsi yang telah tiba di posko SDN Kawungluwuk kian memprihatinkan. Ruyatman, petugas Puskesos Desa Cidadap, melaporkan stok bantuan mulai menipis seiring bertambahnya jumlah pengungsi dari Kampung Sawah Tengah dan Babakan Cisarua.

"Yang paling mendesak itu kebutuhan bayi seperti popok (pampers), lalu selimut, kasur, dan pakaian. Di sini banyak balita dan lansia, lantai sekolah dingin, dan sudah ada warga yang sakit," ungkap Ruyatman.

(iqk/iqk)


Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads