Kebiasaan Ngopi bisa Merusak Gigi, Ini Penjelasannya

Kebiasaan Ngopi bisa Merusak Gigi, Ini Penjelasannya

Tim detikFood - detikJabar
Kamis, 18 Des 2025 05:30 WIB
Kebiasaan Ngopi bisa Merusak Gigi, Ini Penjelasannya
Foto: Ilustrasi iStock
Bandung -

Menyeruput kopi di pagi hari menjadi ritual favorit banyak orang. Aroma khas dan rasa pahit yang menenangkan membuat kopi kerap dipilih sebagai teman memulai aktivitas. Namun di balik kenikmatannya, kebiasaan minum kopi ternyata menyimpan dampak yang kerap luput diperhatikan, terutama bagi kesehatan gigi dan mulut.

Kopi mengandung asam serta pigmen warna alami yang dapat memengaruhi kondisi gigi jika dikonsumsi secara berlebihan atau tanpa kebiasaan minum yang tepat. Dalam jangka panjang, efeknya tidak hanya soal estetika, tetapi juga kesehatan enamel dan rongga mulut secara keseluruhan.

Dilansir detikFood yang mengutip Gentry Dentistry, terdapat sejumlah fakta penting terkait dampak konsumsi kopi terhadap gigi yang perlu dipahami agar kebiasaan ini tetap aman.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

1. Kopi Berisiko Mengikis Enamel Gigi

Kopi memiliki sifat asam yang dapat melemahkan enamel, lapisan terluar gigi yang berfungsi sebagai pelindung. Ketika enamel terkikis, gigi menjadi lebih sensitif terhadap suhu panas atau dingin dan lebih rentan terhadap kerusakan.

Paparan asam yang berlangsung lama juga meningkatkan risiko gigi berlubang. Meski air liur berperan menetralkan keasaman di mulut, kebiasaan menyeruput kopi dalam waktu lama justru membuat gigi terpapar asam lebih panjang. Karena itu, para ahli menyarankan agar kopi diminum dalam waktu singkat, bukan sedikit demi sedikit sepanjang hari.

ADVERTISEMENT

2. Kopi Dapat Menyebabkan Gigi Menguning

Kandungan tanin dalam kopi menjadi salah satu penyebab utama noda pada gigi. Tanin adalah senyawa yang memberi warna gelap dan mudah menempel pada permukaan gigi, serupa dengan yang terdapat pada teh atau anggur.

Minuman bersifat asam dapat mempercepat proses perubahan warna karena enamel yang melemah membuat noda lebih mudah melekat. Menambahkan susu atau krimer tidak sepenuhnya mencegah efek ini. Bahkan, gula dan krimer berlebih justru dapat memicu pertumbuhan bakteri yang berdampak buruk bagi kesehatan gigi.

3. Konsumsi Kopi Bisa Memicu Bau Mulut

Selain memengaruhi warna dan kekuatan gigi, kopi juga kerap menjadi pemicu bau mulut. Residu kopi dapat menempel di lidah dan rongga mulut, sehingga aromanya bertahan cukup lama.

Jika tidak dibersihkan dengan baik, sisa kopi memberi ruang bagi bakteri berkembang dan memperparah halitosis. Menyikat gigi memang dianjurkan setelah minum kopi, tetapi sebaiknya tidak dilakukan secara langsung. Tunggu sekitar 10 hingga 15 menit agar kondisi asam di mulut kembali netral dan enamel tidak semakin teriritasi.

Cara Mengurangi Dampak Kopi pada Gigi

Risiko kerusakan gigi akibat kopi dapat ditekan dengan kebiasaan yang lebih bijak. Membatasi konsumsi kopi hingga satu atau dua cangkir per hari menjadi langkah awal yang dianjurkan.

Kurangi kontak kopi dengan gigi dengan cara meminumnya sekaligus, bukan diseruput dalam waktu lama. Penggunaan sedotan juga dapat membantu meminimalkan paparan langsung ke gigi. Selain itu, membilas mulut atau minum air putih setelah kopi efektif membersihkan sisa asam.

Pemeriksaan rutin ke dokter gigi setidaknya dua kali setahun tetap penting untuk menjaga kesehatan gigi dan mulut, terutama bagi pencinta kopi.

Artikel ini telah tayang di detikFood. Baca selengkapnya di sini.

Halaman 2 dari 2
(iqk/iqk)


Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads