Tanah Tergerus, 7 Rumah & Masjid di Sukabumi Terancam Ambruk

Tanah Tergerus, 7 Rumah & Masjid di Sukabumi Terancam Ambruk

Syahdan Alamsyah - detikJabar
Selasa, 16 Des 2025 18:30 WIB
Tanah Tergerus, 7 Rumah & Masjid di Sukabumi Terancam Ambruk
Kondisi bangunan di Kampung Sawah Sukabumi (Foto: Syahdan Alamsyah/detikJabar)
Sukabumi -

Mimpi buruk warga Kampung Sawah Tengah, Desa Cidadap, Kecamatan Simpenan, belum berakhir. Belum kering air mata akibat erosi yang terjadi Minggu malam, banjir susulan kembali menerjang pada Selasa (16/12) dini hari sekitar pukul 02.00 WIB.

Ustaz Abdul Manan, tokoh masyarakat setempat yang telah tiga hari berada di lokasi, melaporkan situasi yang semakin kritis. Hujan deras yang terus mengguyur membuat Sungai Cidadap kembali meluap dan menggerus tanah permukiman lebih parah dari sebelumnya.

"Hari Selasa pukul 02.00 WIB dini hari air meluap lagi. Permukiman warga semuanya terancam ambruk, bahkan beberapa sudah ambruk. Dimulai dari masjid, kini ada tujuh rumah terdampak," kata Ustaz Abdul Manan kepada detikJabar.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dampak kemanusiaan kian terasa di posko pengungsian SD Negeri Kawungluwuk. Ustaz Manan mengungkapkan keprihatinannya melihat kondisi anak-anak dan balita yang harus tidur tanpa alas yang layak.

ADVERTISEMENT

"Di posko pengungsian banyak anak balita, mereka kedinginan karena tidak ada perlengkapan tidur," ungkapnya dengan nada cemas.

Seluruh Kampung Sawah Tengah kini telah kosong dari warga. Tidak ada satu orang pun yang berani bertahan di rumah mereka. "Semuanya mengungsi di sekolah SD, tidak ada satu orang pun yang menempati rumah tersebut," tambahnya.

Ustaz Manan, yang memantau perkembangan debit air setiap dua jam, menegaskan bahwa warga tidak bisa menunggu lebih lama lagi. Ia meminta pemerintah mempercepat proses relokasi sebelum korban jiwa jatuh.

"Saya mohon perhatian khususnya aparat pemerintah, agar segera mempercepat (relokasi). Kondisi semakin memburuk dari waktu ke waktu," tegasnya.

Sembari menunggu tindakan pemerintah yang dinilai lambat, ia mengetuk hati para donatur dan relawan untuk membantu kelangsungan hidup warga di pengungsian. Stok logistik menipis, sementara warga butuh makan.

"Kami butuh makanan siap saji, beras, ikan asin, minyak, dan kebutuhan pokok lainnya. Mudah-mudahan ada donasi, baik dari relawan maupun perorangan, untuk meringankan beban warga yang mengungsi," pungkasnya.

Sebelum banjir susulan Selasa dini hari, kondisi Kampung Sawah Tengah memang sudah digambarkan layaknya "Lembur Kuburan". Bencana awal pada Minggu malam (14/12/2025) telah menghanyutkan sebagian bangunan dan memupus harapan warga.

"Ini bukan seperti kota mati lagi, tapi seperti 'lembur kuburan'. Sudah tidak ada satu pun yang tinggal di sini sekarang," ujar Ustaz Manan pada Senin (15/12/2025) kemarin.




(sya/dir)


Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads