Nasib memilukan dialami 15 warga asal Sukabumi, Jawa Barat. Awalnya mereka berniat mencari peruntungan kerja di luar negeri, rombongan ini justru dilaporkan terjebak di tengah situasi mencekam di wilayah konflik perbatasan Thailand dan Kamboja.
Diduga kuat, belasan warga ini merupakan korban jaringan Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO). Kabar mengejutkan ini diungkapkan oleh Direktur Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Pro Ummat, Rangga Suria Danuningrat.
Ia menyebut para korban sempat tertahan di zona berbahaya saat proses penyeberangan darat dari Thailand menuju Kamboja.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sampai di perbatasan, sudah masuk ke arah Kamboja, mereka itu (wilayahnya) dibombardir oleh Thailand. Kabar terakhirnya begitu, sempat terjebak," ujar Rangga kepada wartawan, Selasa (16/12/2025).
Rangga menjelaskan, rombongan yang terdiri dari laki-laki dan perempuan ini berangkat pada Selasa pekan lalu. Mereka tidak diterbangkan langsung ke Kamboja, melainkan transit melalui Thailand.
Rute ini diduga sengaja dipilih para perekrut untuk mengelabui petugas imigrasi dan menghindari kecurigaan aparat.
Dijebak Mantan Suami
Kasus ini mulai terkuak setelah salah satu korban perempuan berinisial YY, warga Kota Sukabumi, meminta izin kepada ibunya untuk pergi. Usut punya usut, YY diduga direkrut oleh mantan suaminya sendiri yang sudah lebih dulu berada di Kamboja.
Sang mantan suami memfasilitasi keberangkatan dengan mengirimkan sejumlah uang dan alat komunikasi.
"Mantan suaminya di Kamboja mengirim uang Rp 15 juta dan HP. Meski sempat dilarang orang tua, korban tetap berangkat," tutur Rangga.
Pihak keluarga makin syok saat mengetahui YY tidak sendirian. Pada hari keberangkatan, ternyata sudah menunggu 14 warga Sukabumi lainnya yang siap diberangkatkan dalam satu rombongan.
Para korban diduga terperdaya janji manis sindikat penyalur kerja ilegal. Mereka diiming-imingi pekerjaan ringan yang hanya bermodalkan telepon genggam, namun bergaji fantastis.
"Infonya kerja cuma pakai HP doang, tapi iming-iming gajinya Rp 5 juta sampai Rp 9 juta," ungkap Rangga.
Meski sempat terjebak dalam situasi perang, Rangga mengonfirmasi bahwa saat ini ke-15 warga Sukabumi tersebut dikabarkan telah selamat dan tiba di lokasi tujuan mereka di Kamboja.
"Alhamdulillah kabar terbaru sudah selamat, sudah sampai di tempat kerjanya di Kamboja. Tapi kita tetap pantau karena mereka belum tentu paham risiko hukum di sana," jelasnya.
(sya/yum)










































