Menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru 2026, Aula Makin Ciamis tampak berbeda pada Sabtu (13/12/2025) siang. Bukan apel pasukan atau rapat formal, melainkan pertemuan hangat yang dibalut dengan suasana santai. Kapolres Ciamis AKBP Hidayatullah bertemu dan berbincang langsung dengan para tokoh lintas agama yang tergabung dalam Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Ciamis.
Pertemuan ini merupakan bagian dari program Ngobras (ngobrol asyik, ngobrol santai sareng Kapolres Ciamis) yang sengaja digelar sebagai ruang dialog menjelang pengamanan Nataru. Tanpa sekat, obrolan mengalir dengan berbagai isu sosial, menunjukan keterbukaan dan semangat kebersamaan.
Kapolres Ciamis AKBP Hidayatullah menyebut, Ngobras menjadi cara Polres Ciamis menyerap aspirasi langsung dari masyarakat. Kali ini khususnya para tokoh agama yang memiliki peran strategis dalam menjaga kerukunan. Dalam forum itu, perwakilan umat Islam, Kristen, Katolik, Buddha, hingga Konghucu berkumpul dalam satu ruang, membahas kesiapan pengamanan Natal dan Tahun Baru.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Alhamdulillah, dari FKUB kami menerima banyak saran dan masukan. Ini bagian dari persiapan pengamanan Nataru 2025. Insyaallah semua kesiapan sudah kami tata dengan baik dan pelaksanaannya nanti bisa berjalan lancar," tutur Kapolres.
Kapolres menyebut, obrolan tak berhenti pada soal pengamanan libur akhir tahun. Dalam momen itu, Kapolres diskusi tentang isu-isu sosial yang lebih luas. Mulai dari situasi kamtibmas, penguatan kerukunan antarumat beragama, hingga persoalan kekerasan terhadap perempuan dan anak. Semua dibahas dalam suasana dialog yang terbuka.
"Di sinilah pentingnya kita bertemu dan berdiskusi. Kami tidak anti kritik. Justru kami senang dikritik untuk perbaikan. Polisi harus dekat dengan masyarakat dan melayani sebaik mungkin, dan itu butuh masukan dari semua elemen," ujarnya.
Kapolres berharap, melalui pertemuan seperti ini, Polres Ciamis terus belajar memperbaiki diri dan tetap istiqomah dalam kebaikan, terlebih saat memasuki momentum Nataru.
Sementara itu, Ketua FKUB Ciamis Sumadi menilai program Ngobras sebagai langkah inovatif yang patut diapresiasi. Menurutnya, kedekatan pimpinan dengan masyarakat adalah kunci terciptanya suasana yang kondusif.
"Ini kegiatan yang bagus dan inovatif. Ketika pimpinan dekat dengan masyarakat, komunikasinya intens, situasi akan lebih kondusif dan mudah diterima," ujarnya.
Sumadi juga menyebut, pertemuan lintas agama dalam format santai seperti ini menjadi pengalaman tersendiri. Untuk pertama kalinya, seluruh unsur agama yang ada di Ciamis Islam, Kristen, Katolik, Buddha, dan Konghucu berkumpul dalam satu forum dialog menjelang perayaan besar keagamaan.
(yum/yum)










































