Sonita (48) sedang sibuk bersih-bersih rumahnya usai diterjang banjir bandang pada Kamis (11/12/2025) malam. Tidak hanya rumahnya, total 12 rumah warga lain juga dilaporkan rusak akibat bencana tersebut.
Bencana itu menerjang saat ia tengah beristirahat tenang. Kamis malam itu, hujan mengguyur deras sejak sore. Teriakan suaminya menyadarkan Sonita. Ia segera beringsut dan menyelamatkan diri.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Arus air yang deras menghantam rumah. Bagian belakang rumahnya jebol setelah diterjang banjir bandang. Bencana ini dipicu luapan saluran drainase dan tanggul yang tak mampu menampung volume air yang terus bertambah selama hujan.
"Rusak bagian belakang rumahnya, jebol. Terus perabotan juga habis, sekarang masih beres-beres," kata Sonita saat ditemui, Jumat (12/12/2025).
Sonita bukan orang baru di Kampung Leuweung Datar, RT 03/RW 06, Desa Bojong Haleuang, Kecamatan Saguling, Kabupaten Bandung Barat. Sedari lahir hingga saat ini ia sudah menjadi seorang nenek, dan ia tinggal di rumah yang sama.
"Ya berarti dari lahir saya di sini, asli dari kampung sini. Dulu enggak pernah banjir. Kalau banjir baru beberapa tahun, setelah ada perumahan. Cuma yang sekarang paling parah sampai rumah rusak," kata Sonita.
Rumahnya rusak parah dan memerlukan perbaikan segera. Ia trauma jika hujan turun, khawatir banjir kembali menerjang. Akhirnya Sonita dan suami memilih mengungsi ke rumah anaknya di Padalarang.
"Ya rusak habis semua, khawatir banjir lagi. Kalau tinggal di rumah sekarang, kami mengungsi dulu ke anak. Bingung bagaimana cara membetulkan rumah. Mudah-mudahan ada kompensasi," kata Sonita.
Sementara itu, Ketua RW 06 Apep Sumarna mengatakan banjir akibat proyek milik pengembang perumahan tersebut bukan kali pertama menerpa warga. Dalam kurun waktu satu tahun terakhir, kampung tersebut sudah diterjang banjir sebanyak 4 kali.
"Dulu pernah, tapi kecil. Sekarang ini yang paling parah. Dulunya di atas itu kebun warga, tapi dijual mau dibangun sama pengembang," kata Apep.
Menurutnya, buruknya penataan saluran drainase perumahan elit tersebut memicu banjir bandang. Terlebih, saat ini pengembang sedang melakukan pengerjaan pembangunan.
"Jadi di atas itu ada tanggul proyek club house atau apa terus jebol. Jadi air campur tanah sekarang kena rumah warga saya. Jadi bukan cuma air yang masuk rumah, tapi juga tanah," ujar Apep.
(iqk/iqk)










































