Sisa Api Tertua dari 400 Ribu Tahun Silam yang Menguak Sejarah Dunia

Kabar Internasional

Sisa Api Tertua dari 400 Ribu Tahun Silam yang Menguak Sejarah Dunia

Fino Yurio Kristo - detikJabar
Jumat, 12 Des 2025 13:00 WIB
Sisa Api Tertua dari 400 Ribu Tahun Silam yang Menguak Sejarah Dunia
Ilustrasi api (Foto: Getty Images/wirot pathi).
Jakarta -

Bukti tertua mengenai spesies manusia yang menciptakan dan mengendalikan api telah ditemukan, temuan penting yang menurut para arkeolog memperjelas titik balik dramatis dalam sejarah manusia.

Di Barnham, Suffolk, penemuan tanah yang terbakar, kapak batu api yang pecah akibat panas, serta dua pecahan batu pemantik api, mengindikasikan bahwa manusia purba, kemungkinan besar Neanderthal, mampu membuat dan menjaga nyala api.

"Ini adalah situs berusia 400.000 tahun di mana kami memiliki bukti terawal pembuatan api, tidak hanya di Inggris atau Eropa tapi sebenarnya, di mana pun di dunia," ujar Nick Ashton. Ashton, penulis senior studi tentang situs Barnham yang diterbitkan di jurnal Nature, adalah kurator di British Museum.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kapan dan di mana manusia mulai membuat api dan memasak makanan adalah salah satu pertanyaan terbesar yang telah lama membingungkan para peneliti evolusi manusia.

Kemampuan membuat api memungkinkan manusia yang tinggal di Barnham menghangatkan diri, menghalau hewan liar, dan rutin memasak makanan, sehingga makanan tersebut menjadi lebih bernutrisi. Selain itu, kemampuan mengendalikan api dapat membawa manfaat seperti pengembangan teknologi lainnya dan menyediakan ruang interaksi sosial, seperti tempat bercerita.

ADVERTISEMENT

Artefak yang ditemukan di situs tersebut berusia 350.000 tahun lebih tua dari bukti pembuatan api sebelumnya dalam catatan arkeologi, yang ditemukan di situs di Prancis Utara. Namun, Ashton menyatakan kecil kemungkinan kemampuan menyalakan api pertama kali muncul di Barnham.

"Saya rasa banyak dari kita punya firasat bahwa ada penggunaan api secara rutin di Eropa sekitar 400.000 tahun yang lalu. Namun kami tidak memiliki buktinya," kata Ashton.

Artikel ini sudah tayang di detikInet, baca selengkapnya di sini.




(mso/mso)


Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads