Bupati Sukabumi: Green Card UNESCO Adalah Legitimasi Kolaborasi

detikJabar Awards 2025

Bupati Sukabumi: Green Card UNESCO Adalah Legitimasi Kolaborasi

Syahdan Alamsyah - detikJabar
Rabu, 10 Des 2025 22:42 WIB
Bupati Sukabumi: Green Card UNESCO Adalah Legitimasi Kolaborasi
Bupati Sukabumi Asep Japar. (Foto: Syahdan Alamsyah/detikJabar)
Bogor -

Langkah tegap Bupati Sukabumi, Asep Japar, membawanya ke atas panggung detikJabar Awards 2025 di Hotel Salak The Heritage, Kota Bogor, Rabu (10/12/2025).

Mengenakan kemeja batik lengan panjang bermotif parang bernuansa cokelat emas yang elegan, pria yang akrab disapa Asjap ini tampil penuh wibawa.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pada malam penganugerahan, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sukabumi dinobatkan sebagai penerima Anugerah Program Inovasi Pembangunan Terpuji, khususnya dalam kategori Pemerintah Daerah Penggerak Wisata Geopark Kelas Dunia.

Direktur Kolaborasi Bisnis detikcom, Elvan Dany Sustrisno, menyerahkan langsung trofi penghargaan tersebut.

ADVERTISEMENT

Usai menerima penghargaan, Asep Japar mengutarakan pandangan mengenai status UNESCO Global Geopark yang disandang wilayahnya. Bagi Asjap, penghargaan dan status Green Card UNESCO yang berhasil dipertahankan bukanlah tujuan akhir, melainkan simbol keberhasilan kolaborasi.

"Green Card sebenarnya bukan apa-apa ketika kita melihatnya secara biasa. Namun ketika kita melihatnya sebagai sebuah legitimasi atas kemampuan kita membangun kolaborasi, Green Card ini adalah faktanya," ujar Asjap di lokasi acara.

Ia menekankan capaian ini membuktikan ketangguhan warga Sukabumi dalam bekerja bersama. "Artinya, jika kita mau bekerja sama, kita mampu. Bahkan untuk hal yang bagi orang lain masih jadi momok menakutkan," tuturnya.

Tantangan Kemanfaatan Ekonomi

Meski telah menggenggam penghargaan, Asjap justru mengajak jajarannya mawas diri. Ia secara terbuka mengevaluasi dampak ekonomi dari keberadaan Geopark yang menurutnya masih perlu ditingkatkan agar lebih berdampak bagi warga lokal.

"Terus terang, sebenarnya saya belum melihat kemanfaatan ekonomi masyarakat dari kehadiran geopark kita. Bukan tidak ada, tetapi apabila dibandingkan dengan status yang dimilikinya, semestinya manfaat didapat lebih dari itu," ungkapnya.

Asjap menegaskan tidak menutup mata terhadap kehadiran investor luar untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi. Namun, ia mensyaratkan adanya keseimbangan agar warga lokal tetap mandiri.

"Kuncinya, bagaimana agar keduanya bisa saling menguatkan, bukan malah melemahkan. Oleh karena itu, pengelolaan yang mandiri dan profesional menjadi penting untuk segera dilaksanakan di geopark kita," tegas Asjap.

Pariwisata Berbasis Daya Dukung

Menutup pernyataannya, Asjap memaparkan visi masa depan pariwisata Sukabumi yang tidak sekadar mengejar angka kunjungan, tetapi memperhatikan kelestarian lingkungan.

"Inilah pekerjaan rumah besar kita, bagaimana agar yang kita kerjakan ke depan tidak sebatas mendapat Green Card dan hal lain seperti itu. Biarlah hal-hal seperti itu sebagai hadiah, bukan lagi tujuan," katanya.

Ia pun memperkenalkan konsep wisata yang disesuaikan dengan kapasitas alam. "Kunjungan tidak harus dibatasi, namun harus disesuaikan dengan daya dukungnya. Itu yang disebut pariwisata berbasis daya dukung," pungkas Asjap.

detikJabar Awards 2025 merupakan ajang apresiasi yang menghargai figur, komunitas, dan instansi yang memberikan dampak positif serta inovasi nyata bagi pembangunan di Jawa Barat.

(sya/orb)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads