Baterai Laptop Kembung, Kenali Penyebab dan Bahayanya

Firyal Hanan Maulida - detikJabar
Jumat, 12 Des 2025 07:30 WIB
Ilustrasi laptop. (Foto: Getty Images/iStockphoto/Poike)
Bandung -

Dalam kehidupan sehari-hari, laptop sudah menjadi perangkat utama untuk bekerja, belajar hingga menjalankan aktivitas kreatif. Karena sering dipakai, kondisi komponen di dalamnya, termasuk baterai, sering diabaikan. Banyak pengguna tidak menyadari bahwa tanda-tanda baterai laptop bengkak bukan sekadar masalah sepele.

Meski terlihat kecil, perubahan ini bisa menjadi gejala awal kerusakan serius yang sering muncul akibat kebiasaan kurang tepat. Bahaya baterai laptop bengkak tidak hanya merusak komponen internal, tetapi juga berisiko mengancam keselamatan pengguna.

Jika tak ingin baterai laptop mengalami pembengkakan, langkah awalnya adalah dengan mengenali gejalanya terlebih dahulu.

Gejala-gejala Baterai Laptop Rusak

1. Lampu indikator baterai tidak menyala

Dalam kondisi normal, lampu indikator baterai pada laptop akan menyala saat perangkat dinyalakan atau ketika pengisi daya dipasang sebagai tanda bahwa sistem pengisian berjalan dengan baik. Jika lampu indikator tidak menyala sama sekali, ini bisa menjadi sinyal ada masalah pada baterai, mulai dari koneksi longgar, kerusakan pada komponen, hingga baterai sudah tidak berfungsi.

2. Kapasitas baterai cepat habis

Jika baterai laptop cepat habis meskipun baru digunakan sebentar atau hanya dipakai tugas ringan, hal itu menandakan bahwa baterai mulai mengalami kerusakan. Kondisi ini biasanya disebabkan oleh menurunnya kemampuan daya simpan atau adanya sel baterai yang sudah tidak bekerja dengan baik. Gejalanya pun terlihat jelas, seperti waktu pakai yang sangat singkat hingga hanya bertahan beberapa menit saja, bahkan dalam banyak kasus laptop hanya bisa menyala ketika pengisi daya tetap terpasang.

3. Laptop mati mendadak

Jika laptop tiba-tiba mati saat digunakan padahal indikator masih menunjukkan sisa baterai, ini bisa menjadi tanda kuat baterai mengalami kerusakan. Masalah ini biasanya muncul karena baterai tidak mampu lagi memasok daya secara stabil atau ada sel baterai yang sudah rusak. Sehingga kapasitas yang ditampilkan tidak sesuai dengan kondisi sebenarnya. Akibatnya, laptop dapat mati mendadak meski indikator masih menunjukkan persentase daya yang terlihat aman.

Risiko jika dipaksa digunakan

Menggunakan laptop dengan baterai yang sudah membengkak sebenarnya sangat berisiko, karena kondisi ini menandakan adanya tekanan berlebih di dalam sel baterai yang bisa memicu kebocoran, korsleting, hingga kerusakan komponen internal.

Baterai yang mengembang juga dapat mendorong bagian bawah keyboard, touchpad, atau casing laptop. Hal ini dapat membuat perangkat terasa tidak stabil dan bahkan menimbulkan kerusakan fisik permanen. Selain itu, performa laptop biasanya ikut terganggu, seperti sering mati mendadak atau tidak bisa mengisi daya dengan normal.

Memaksakan penggunaan baterai yang sudah membengkak bisa meningkatkan potensi bahaya serius, termasuk risiko baterai meledak atau terbakar akibat reaksi kimia yang tidak stabil. Hal ini tentu membahayakan pengguna dan lingkungan sekitar.

Jika tanda-tanda pembengkakan mulai terlihat, sebaiknya segera hentikan penggunaan dan ganti baterai dengan yang baru untuk menjaga keselamatan sekaligus mencegah kerusakan lebih besar pada perangkat.

Cara Mengecek Kesehatan Baterai

Perhatikan Fisik Baterai

Lepaskan baterai dari laptop, lalu periksa apakah permukaannya masih rata atau sudah mulai menggelembung. Sebab, perubahan bentuk ini bisa menandakan adanya kerusakan yang perlu segera ditangani.

Gunakan Fitur Battery Report

Di Windows, ketik cmd, lalu jalankan perintah `powercfg /batteryreport` untuk melihat kondisi kesehatan baterai.

Tes dengan Software Tambahan

Gunakan aplikasi pihak ketiga seperti HWMonitor atau BatteryInfoView.




(orb/orb)

Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork