Mengenal Ular Paling Mungil di Dunia

Kabar Internasional

Mengenal Ular Paling Mungil di Dunia

Fino Yurio Kristo - detikJabar
Rabu, 10 Des 2025 17:00 WIB
Mengenal Ular Paling Mungil di Dunia
Ular terkecil dunia. (Foto: IFL Science)
Jakarta -

Para ilmuwan akhirnya menemukan kembali salah satu spesies ular paling mungil di dunia, yaitu ular benang Barbados (Tetracheilostoma carlae). Ular ini ukurannya lebih kecil dari koin. Ular ini ditemukan kembali di bawah batu di wilayah tengah Barbados saat survei pada Maret 2025.

Penemuan ini mengakhiri misteri hilangnya spesies tersebut selama hampir dua dekade. Selama 20 tahun terakhir, ular benang Barbados masuk dalam daftar global 'spesies hilang' yang disusun Re:wild "Search for Lost Species".

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pemerintah Barbados, melalui Kementerian Lingkungan Hidup, telah melakukan pencarian intensif selama lebih dari setahun sebagai bagian dari proyek Konservasi Reptil, hingga akhirnya membuahkan hasil.

Saat dewasa, panjang ular ini hanya sekitar 9-10 sentimeter. Ukurannya yang sangat kecil membuat keberadaannya sulit terdeteksi, apalagi karena bentuknya hampir identik dengan ular buta Brahminy, spesies invasif di Barbados. Untuk membedakannya, para ilmuwan bahkan memerlukan kaca pembesar.

ADVERTISEMENT

Connor Blades, Konsultan Proyek Teknis di Kementerian Lingkungan Hidup Barbados, mengungkapkan betapa kecilnya harapan menemukan kembali spesies ini.

"Jika hewan yang lebih besar tak terlihat cukup lama hingga dianggap hilang, dalam pikiran saya makin kecil harapan hewan itu masih ada," kata Blades, Konsultan Proyek Teknis di Kementerian Lingkungan Hidup, seperti dikutip detikINET dari IFLScience.

Menurutnya, ukuran tubuh hewan sangat memengaruhi kemungkinan untuk ditemukan kembali.

"Hewan lebih kecil, terutama seukuran ular benang, memang sulit ditemukan. Hilangnya hewan itu mungkin lebih kecil kemungkinannya karena sudah punah, dan lebih mungkin karena mereka sangat tersembunyi atau lebih sedikit orang yang mencarinya," tambah dia.

Karena ukurannya yang sangat kecil, ular ini juga sulit diteliti tanpa risiko melukainya.

"Karena sangat kecil, mereka sangat sulit dipelajari tanpa membahayakannya, jadi masih banyak yang belum kita ketahui tentang preferensi habitat atau demografi mereka. Ukurannya juga mempersulit identifikasi, terutama karena ada spesies lain yang tampak serupa, ular buta Brahminy, di pulau itu. Identifikasi hewan ini harus dilakukan langsung oleh ahli," lanjutnya.

Yang sudah diketahui, ular benang Barbados memiliki strategi bertahan hidup yang unik. Mereka hidup di dalam sarang rayap dan memakan semut serta rayap. Menariknya, mereka mengeluarkan sekresi khusus untuk "menipu" rayap agar tidak menyerang mereka.

Selain soal kelangkaannya, Blades juga menyoroti pentingnya edukasi masyarakat terhadap reptil yang tidak berbahaya.

"Di Barbados dan sebagian besar Karibia, ada ketakutan umum terhadap ular dan sayangnya, ular balap Barbados endemik (Erythrolamprus perfuscus) untuk sementara telah dinyatakan punah. Saya pikir penemuan kembali ini penting untuk menyoroti pentingnya apa yang tersisa dan juga untuk menunjukkan ular yang sangat kecil dan halus, serta tidak berbahaya, membutuhkan perlindungan," imbuh Blades.

Artikel ini telah tayang di detikInet

(orb/orb)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads