Nanan Apon (45) tak bisa menyembunyikan rasa kagetnya. Tubuhnya seketika gemetar saat menengok ke dalam saluran air (gorong-gorong) yang berada di Komplek Perkantoran Jajaway, Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi.
Bukan tanpa alasan, di dalam lubang sempit itu, ia melihat puluhan ular sanca saling melilit. Tak mau ambil risiko, Nanan dan warga sekitar langsung menelepon petugas Pemadam Kebakaran (Damkar) untuk meminta pertolongan.
Peristiwa yang menghebohkan ini terjadi tepat di depan Kantor Dinas Pariwisata, Jalan Jenderal Sudirman, Palabuhanratu, sekitar pukul 17.30 WIB, Selasa (9/12/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Awalnya ada biawak, pas saya samperin (kejar) ada ular satu di atas. Pas dilihat lagi ke bawah gorong-gorong, ternyata ada banyak," kata Nanan menceritakan awal mula penemuan tersebut.
Niat awal Nanan mengejar biawak pun urung dilakukan. Temuan 'sarang' ular itu membuatnya merinding.
"Saya kaget, merinding juga. Itu banyak sekali ularnya, puluhan kayaknya. Masih pada kecil, sepertinya baru megar (menetas). Tadi sama warga lain langsung melapor ke Damkar," imbuhnya.
Damkar Evakuasi 22 Ekor
Merespons laporan warga yang panik, Tim Damkar Posko Palabuhanratu bergerak cepat ke lokasi kejadian dengan menerjunkan 4 personel.
Wadanpos 1 Posko Damkar Palabuhanratu, Amirudinhaq, mengatakan pihaknya segera memeriksa saluran air tersebut untuk melakukan evakuasi.
Petugas pun dibuat terkejut karena jumlah ular ternyata melebihi perkiraan awal.
"Kirain saya di video laporan itu hanya 5 ekor. Ternyata pas kita ke sini, bongkar, dan evakuasi, jumlahnya ada 22 ekor," ungkap Amirudinhaq.
Amirudin menjelaskan, puluhan ular tersebut adalah jenis Sanca (Python) yang baru saja menetas. Menurutnya, fenomena ini wajar terjadi karena musim hujan adalah waktu menetasnya telur-telur ular.
"Memang di musim hujan ini kita sering banyak laporan ular. Waktunya jenis hewan ini menetas dan berkeliaran di pemukiman," jelasnya.
Usai mengevakuasi seluruh ular, Amirudin memberikan edukasi kepada warga di lokasi. Meski sanca tidak berbisa, gigitannya tetap berbahaya karena struktur giginya yang tajam dan melengkung ke dalam seperti gergaji.
"Untuk masyarakat yang melihat ular, berbisa maupun tidak, jangan sekali-kali mencoba menangkap kalau tidak tahu caranya. Mending lapor saja ke pemadam atau ahlinya untuk penanganan," pungkasnya.
(sya/dir)











































