Bupati Cianjur Muhammad Wahyu memastikan jembatan penghubung Desa Sukamahi Kecamatan Cijati dan Neglasari Kecamatan Kadupandak diperbaiki pada 2026. Hal itu dilakukan agar para siswa tak lagi mempertaruhkan nyawa seberangi Sungai berarus dengan dengan rakit bambu demi bersekolah.
Menurut Wahyu, Pemkab sudah mendapatkan informasi terkait kondisi siswa di pelosok Cianjur tersebut, sehingga akan segera melakukan penanganan.
"Hari ini juga saya akan ke Desa Sukamahi Kecamatan Cijati. Untuk mengecek langsung. Secara bertahap kita akan lakukan perbaikan," kata dia, Senin (8/12/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut dia, perbaikan rencananya dilakukan pada 2026 dengan menggunakan anggaran kabupaten serta provinsi.
"Ditargetkan tahun depan sudah selesai. Anggarannya kabupaten dan provinsi. Kami berupaya memastikan para siswa aman dan belajar dengan nyaman," kata dia.
Sebelumnya, Jembatan gantung penghubung 2 kecamatan yang tak kunjung diperbaiki membuat puluhan siswa di pelosok Cianjur, Jawa Barat harus berjuang mempertaruhkan nyawa menyeberangi sungai menggunakan rakit bambu demi bersekolah. Kondisi itu juga membuat siswa kedap kali terlambat, bahkan harus menginap di pondok jika air sungai meluap pasca hujan deras.
Jembatan yang menghubungkan Desa Neglasari Kecamatan Kadupandak dan Desa Sukamahi Kecamatan Cijati tersebut dibangun pada 2007 dan putus pada 2021 lalu akibat banjir bandang.
Hal itu membuat para siswa setiap berangkat dan pulang sekolah harus menaiki rakit bambu untuk melintasi sungai. Nyawa pun menjadi taruhan, jika sewaktu-waktu air meluap dan menggulingkan rakit tersebut.
(mso/mso)











































