Seorang wanita sempat jadi simbol seks. Namun, gegara hal itu, kehidupannya justru berakhir berantakan.
Ia pada akhirnya mengalami gangguan kecemasan, takut berinteraksi dengan laki-laki, hingga meninggalkan dunia yang membesarkannya. Simak kisah lengkapnya di sini!
Dikutip dari Wolipop, kisah pelik ini dialami Lai Yan. Ia dijuluki sebagai 'ikon sensual' industri hiburan China. Hal itu terjadi usai ia tampil di film 3D erotis 'Sex and Zen: Extreme Ecstasy' pada 2011.
Lai Yan sendiri mendapat julukan itu karena punya paras cantik. Selain itu, tubuhnya juga proporsional. Alhasil, ia menjelma jadi 'simbol seks'.
Akan tetapi, di balik popularitas dan pesonanya, kehidupan pribadi Lai Yan tak semulus kariernya. Ia menghadapi liku hidup yang pelik.
Lai Yan lahir di Shanghai pada 1990 dari keluarga terpandang. Lai Yan tumbuh sebagai sosok yang mandiri dan ambisius. Di usia 13 tahun, ia sudah meninggalkan rumah dan bekerja sebagai model iklan demi membiayai hidupnya sendiri.
Perjuangan itu tidak mudah. Lai Yan pernah bercerita bahwa ia harus memakan 70 cup es krim di tengah musim dingin hanya untuk menyelesaikan satu sesi pemotretan. Dari dunia modeling, langkahnya kemudian berlanjut ke dunia akting saat berusia 18 tahun.
Berbekal wajah polos dan pesona alami, namanya cepat melejit. Namun, keberhasilannya justru datang dari arah yang tak terduga, film dewasa yang melambungkan popularitasnya sekaligus mengguncang hidupnya.
Kesuksesan besar film Sex and Zen: Extreme Ecstasy menjadikan Lai Yan pusat perhatian. Media ramai menjulukinya "The No.1 Oriental Beauty" dan "Sex Symbol of Chinese Cinema."
Sayangnya, popularitas itu dibayar mahal. Kedua orang tuanya merasa malu atas pilihan kariernya dan akhirnya memutus hubungan dengannya.
Simak Video "Video: Polisi Tangkap 6 Tersangka Baru Kasus Penjualan Bayi ke Singapura"
(hst/orb)