Penyebab Ular Masuk Rumah dan Cara Mencegahnya

Penyebab Ular Masuk Rumah dan Cara Mencegahnya

Firyal Hanan Maulida - detikJabar
Minggu, 07 Des 2025 05:00 WIB
Penyebab Ular Masuk Rumah dan Cara Mencegahnya
Ilustrasi ular piton (Foto: Freepik/soosjozsef)
Bandung -

Fenomena ular masuk ke rumah sering terjadi dan membuat banyak orang merasa was-was. Perubahan cuaca serta lingkungan sekitar yang kurang terawat dapat menjadi pemicu utama reptil ini mendekat. Rumah dengan banyak sudut lembap atau tumpukan barang sering kali menjadi tempat persembunyian yang ideal.

Selain itu, keberadaan tikus atau hewan kecil lain di sekitar rumah juga dapat menarik ular datang mencari mangsa. Celah kecil di dinding, ventilasi, atau saluran air bisa menjadi jalur masuk tanpa disadari. Karena itu, penting untuk rutin memeriksa area yang berisiko dan memastikan rumah tetap rapi serta kering.

Penyebab Mengapa Ular Masuk ke Rumah?

Berikut penyebab utama ular masuk ke rumah, seperti :

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Celah di Pintu dan Retakan Dinding

Ular bisa masuk ke rumah hanya melalui celah kecil, bahkan yang lebarnya seukuran 2 jari. Retakan di tembok, celah di bawah pintu, hingga ventilasi yang tidak tertutup rapat sering menjadi jalan bagi ular untuk menyelinap tanpa disadari. Pada rumah yang jarang diperbaiki, terutama di bagian bawah bangunan, ruang-ruang kecil seperti ini kerap muncul dan menjadi tempat aman bagi ular untuk berteduh dari panas atau hujan. Karena ukurannya yang kecil, celah semacam itu sering dianggap sepele, padahal justru menjadi titik rawan yang paling sering dimanfaatkan reptil tersebut.

Tempat Hangat dan Lembap

Sebagai hewan berdarah dingin, ular sangat bergantung pada suhu lingkungan sehingga area rumah yang hangat seperti belakang lemari es atau dekat mesin cuci menjadi tempat persembunyiannya. Saat suhu luar menurun, terutama pada musim hujan, ular akan mencari lokasi yang dapat membantu mempertahankan panas tubuhnya, dan ruangan yang lembap, kurang ventilasi, serta jarang dibersihkan menjadi target utama. Inilah sebabnya ular kerap ditemukan di dapur, gudang, atau kolong tempat tidur yang menyediakan kombinasi hangat dan tenang.

ADVERTISEMENT

Kamar Mandi dan Saluran Air

Selain masuk lewat celah dinding, ular dapat menyelinap melalui saluran air seperti pipa kamar mandi, lubang drainase atau bahkan kloset. Jalur ini kerap diabaikan karena dianggap terlalu kecil, padahal beberapa jenis ular berukuran kecil mampu melintas dengan mudah, terutama saat mencari tempat lembap atau sumber air. Kondisi seperti hujan lebat atau banjir kecil sering memaksa ular keluar dari sarangnya, membuat mereka mengikuti aliran air hingga masuk ke pipa rumah. Situasi ini lebih sering terjadi pada rumah dengan sistem pembuangan terbuka atau pipa yang tidak dilengkapi penyaring, sehingga memudahkan ular masuk tanpa disadari.

Untuk Mencari Makanan

Menurut Discover Wildlife, ular adalah predator yang dapat memakan berbagai jenis hewan, mulai dari mamalia kecil, burung, reptil, ikan, amfibi, serangga, hingga telur. Ketika mencari makanan, ular tidak ragu bergerak jauh dan memasuki berbagai area seperti kebun, pepohonan, selokan, hingga akhirnya masuk ke dalam rumah. Alasan utama ular menyelinap ke hunian adalah untuk mengejar mangsa, biasanya tikus atau hewan kecil seperti cicak. Jika hewan-hewan tersebut banyak ditemukan di dalam atau sekitar rumah, peluang ular datang pun semakin besar karena mereka mengikuti jejak mangsanya.

Rantai sebab-akibat nya cukup sederhana: sisa makanan menarik tikus, dan kehadiran tikus otomatis menarik ular. Ketika populasi tikus meningkat, ular akan mengikuti aroma dan pergerakan mangsa hingga masuk ke ruangan. Itulah mengapa menjaga kebersihan rumah, menghindari penumpukan sampah, serta memastikan tidak ada sumber makanan terbuka menjadi langkah penting untuk mencegah ular datang. Dengan memutus rantai makanan tersebut, risiko kehadiran ular dirumah dapat berkurang.

Perubahan Cuaca

Perubahan suhu ekstrem sering menjadi pemicu utama ular meninggalkan sarangnya dan mencari tempat yang lebih stabil. Ketika musim hujan atau cuaca dingin tiba, area seperti sela batu, tanah gembur, dan semak-semak yang biasanya menjadi tempat tinggal ular berubah menjadi basah dan tidak nyaman. Kondisi ini memaksa ular berpindah ke lokasi yang lebih hangat dan kering, termasuk pemukiman.

Musim hujan menjadi waktu ular paling sering mencari tempat berteduh, dan rumah kerap menjadi tujuan karena menawarkan lingkungan yang kering dan hangat. Tak heran jika laporan kemunculan ular di rumah meningkat pada periode tertentu, terutama ketika curah hujan tinggi membuat sarang mereka tergenang. Rumah dengan drainase buruk, selokan terbuka, atau halaman rendah juga menjadi jalur mudah bagi ular untuk masuk tanpa disadari.

Cara Mencegah Ular Masuk ke Rumah

Ada beberapa langkah praktis yang dapat detikers lakukan:

Menjaga Kebersihan Lingkungan

Kebersihan lingkungan merupakan langkah penting untuk mencegah ular masuk ke dalam rumah. Membersihkan sampah secara teratur dan mengelola limbah organik dengan baik dapat mengurangi keberadaan hewan kecil seperti tikus dan serangga yang menjadi mangsa ular. Selain itu, tumpukan kayu, batu, atau puing bangunan yang dibiarkan menumpuk di halaman biasanya lembap dan gelap, sehingga menjadi tempat ideal bagi ular untuk bersembunyi atau bahkan bersarang.

Dengan memastikan area sekitar rumah tetap terbuka serta terawat, risiko kehadiran ular dapat berkurang. Lingkungan yang rapi membuat ular enggan mendekat karena tidak menemukan tempat aman untuk berteduh. Kebiasaan sederhana ini tidak hanya menjaga kerapian rumah, tetapi juga membantu menciptakan area yang kurang menarik bagi ular untuk singgah.

Menjaga Rumput dan Menata Halaman Rumah

Area yang dipenuhi semak belukar dan dibiarkan tidak terawat sering menjadi lokasi favorit ular untuk bersembunyi. Lingkungan seperti ini menyediakan tempat yang lembap, gelap, dan aman dari gangguan sehingga sangat menarik bagi reptil tersebut. Jika kondisi ini dibiarkan, ular bisa dengan mudah menetap di sekitar rumah tanpa disadari.

Untuk mencegahnya, pemilik rumah perlu memangkas rumput secara teratur dan membersihkan semak-semak yang tumbuh liar. Halaman yang rapi dan terbuka membuat ular enggan mendekat karena tidak memiliki tempat aman untuk bersembunyi. Perawatan sederhana ini bisa menjadi langkah efektif untuk menjaga lingkungan rumah tetap aman dan bebas dari kehadiran ular.

Hindari Menumpuk Barang Bekas

Barang-barang yang tidak terpakai seperti kaleng, plastik, kayu, atau tumpukan kardus sering kali menjadi tempat persembunyian yang nyaman bagi ular. Area yang berantakan membuat ular merasa aman karena jarang tersentuh dan memberikan ruang gelap yang mereka sukai. Jika dibiarkan menumpuk, tempat-tempat ini bisa menjadi sarang yang ideal tanpa disadari pemilik rumah.

Untuk mencegah hal tersebut, penting untuk membersihkan dan merapikan tumpukan barang secara teratur. Buang atau simpan barang yang tidak lagi digunakan, dan pastikan area penyimpanan tetap terang serta mudah diakses. Dengan menjaga lingkungan tetap rapi, dapat mengurangi kemungkinan ular bersarang di sekitar rumah.

Menutup Celah dan Lubang Akses

Ular memiliki kemampuan luar biasa untuk masuk melalui celah yang sangat kecil, bahkan seukuran jari kelingking. Karena itu, melakukan pemeriksaan menyeluruh pada bagian luar rumah menjadi langkah penting untuk mengenali potensi jalur masuk. Perhatikan retakan pada fondasi, celah di sekitar pipa, serta ruang kecil di bawah pintu dan jendela. Semua celah tersebut perlu ditutup menggunakan material yang kuat seperti semen, dempul, atau kawat kasa agar tidak dapat dimanfaatkan ular untuk menyelinap masuk.

Selain itu, ventilasi dan saluran air juga perlu dicek dan dilindungi dengan kawat kasa bila diperlukan. Pastikan pintu dan jendela tertutup rapat, terutama pada malam hari atau saat rumah sedang kosong. Penggunaan door sweep atau segel jendela juga sangat membantu menutup bukaan kecil dengan lebih maksimal.

Mengelola Sumber Air

Ular, seperti makhluk hidup lainnya, membutuhkan air untuk bertahan hidup, sehingga sumber air menjadi daya tarik besar bagi mereka. Genangan di halaman setelah hujan, kolam yang tidak terawat, atau wadah air terbuka dapat membuat area sekitar rumah lebih menarik bagi ular, terutama di musim kemarau atau cuaca panas. Karena itu, penting memastikan tidak ada area yang tergenang dengan memperbaiki sistem drainase serta rutin membersihkan kolam renang maupun kolam ikan agar tidak menjadi sumber air yang mudah diakses.

Selanjutnya, pastikan wadah penampungan air selalu tertutup rapat dan segera perbaiki kebocoran pada pipa atau keran yang bisa menciptakan kelembapan. Bahkan tetesan kecil dari keran yang bocor dapat menjadi sumber air bagi ular.

Selain itu, jika detikers menemukan ular di dalam rumah, hal terpenting adalah tetap tenang dan tidak membuat gerakan yang dapat memancing agresif. Jangan mencoba menangkap atau mengusirnya sendiri, apalagi detikers tidak mengetahui jenisnya, karena beberapa ular bisa berbahaya tanpa menunjukkan tanda yang jelas. Pastikan anggota keluarga menjauh dari area tersebut dan biarkan ruangan tetap terbuka agar ular tidak merasa terpojok.

Segera hubungi petugas yang berwenang, seperti tim penanganan satwa liar atau dinas pemadam kebakaran, yang memiliki perlengkapan serta keahlian untuk mengevakuasi ular dengan aman. Langkah ini jauh lebih efektif dan aman daripada mencoba menanganinya sendiri. Dengan respons yang tepat, risiko bagi penghuni rumah dapat diminimalkan sekaligus memastikan ular dipindahkan tanpa membahayakan siapa pun.

Kewaspadaan terhadap kondisi rumah yang dapat menarik kehadiran ular perlu terus dijaga agar lingkungan tetap aman dan nyaman. Dengan rutin membersihkan halaman, mengelola sampah dengan benar serta memastikan tidak ada ruang yang bisa menjadi tempat persembunyian, detikers dapat mencegah ular mendekat. Langkah-langkah kecil ini bukan hanya membantu melindungi keluarga tetapi juga menciptakan rumah yang lebih sehat dan aman dari gangguan hewan liar.

Halaman 3 dari 2
(yum/yum)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads