Festival Film Kabupaten Bogor (FFKB) 2025 tidak hanya menjadi panggung lahirnya sineas muda, tetapi juga menandai langkah baru Pemerintah Kabupaten Bogor dalam membangun ekosistem ekonomi kreatif yang inklusif dan kolaboratif di tingkat kecamatan. Gelaran perdana yang diselenggarakan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kabupaten Bogor bersama DPRD Kabupaten Bogor di Vivo Mall.
Sebagai informasi, acara kali ini mengangkat tema 'Satu Kecamatan, Satu Film: Menciptakan Budaya Baru untuk Kabupaten Maju', yang merefleksikan upaya hadirkan ruang kreativitas setara untuk seluruh wilayah.
Mewakili Bupati Bogor, Asisten Perekonomian dan Pembangunan Kabupaten Bogor, Andri Hadian, menegaskan dukungan pemerintah terhadap FFKB 2025 merupakan bagian dari komitmen memperkuat fondasi ekonomi kreatif berbasis masyarakat. Ia menyampaikan Bupati Bogor melihat film sebagai wadah penyampai pesan positif dan pelestarian budaya, sekaligus membentuk ekosistem kreatif yang lebih berkelanjutan di akar rumput.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dengan kekayaan budaya dan potensi sumber daya manusia yang luar biasa, Kabupaten Bogor memiliki modal kuat untuk menjadi salah satu sentra perfilman di Indonesia. Festival ini memberikan ruang ekspresi seluas-luasnya bagi sineas muda yang memiliki bakat dan dedikasi tinggi," terang Andri, dalam keterangan tertulis, Rabu (4/12/2025).
Sejalan dengan itu, Kepala Disbudpar Kabupaten Bogor, Ria Marlisa, menjelaskan FFKB merupakan salah satu strategi implementasi pengembangan ekonomi kreatif sebagaimana tertuang dalam Peraturan Bupati Bogor Nomor 38 Tahun 2021.
Selain itu, Festival ini juga didukung melalui Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) 2025, khususnya terkait pemanfaatan serta perlindungan hak kekayaan intelektual bagi kreator lokal.
"Festival ini memberikan ruang ekspresi bagi sineas muda untuk meningkatkan kualitas karya, memperkuat jejaring kreatif, dan menghadirkan film-film lokal yang mampu menjadi identitas Kabupaten Bogor," ujar Ria.
Sementara itu, Anggota DPRD Kabupaten Bogor, Egi Gunadhi, menilai langkah ini sebagai bentuk kolaborasi yang tepat antara pemerintah daerah, komunitas kreatif, dan masyarakat kecamatan. Ia menegaskan DPRD melihat sektor perfilman sebagai bagian penting dari ekonomi kreatif, sehingga keberadaan FFKB perlu terus didorong agar menjadi agenda rutin.
"Saya bangga melihat setiap kecamatan mampu menghadirkan karya yang berkualitas dan penuh pesan baik. Semoga FFKB menjadi agenda berkelanjutan yang semakin memperkuat identitas budaya serta kreativitas para generasi muda Kabupaten Bogor," tegasnya.
Dengan menghadirkan film dari seluruh kecamatan, FFKB 2025 menjadi fondasi awal bagi kolaborasi kreatif yang merata di seluruh wilayah. Pemerintah Kabupaten Bogor berharap festival ini mampu memperluas peluang ekonomi, memperkuat identitas budaya, serta mendorong tumbuhnya jaringan kreator yang saling terhubung.
Daftar Pemenang FFKB 2025
β’ Artistik Terbaik:
Raffy Abdurahman ZM - "Rinai" (Kecamatan Sukamakmur)
β’ Penata Gambar Terbaik:
Dandy Viery - "Mulih Kajati Mulang ka Asal" (Kecamatan Cigombong)
β’ Penyunting Gambar Terbaik:
Aditia Nugraha - "Terlambat Waktu Kan Menunggu" (Kecamatan Cisarua)
β’ Pemeran Pria Terbaik:
Madun - sebagai Andd Sang Abah (Kecamatan Parung)
β’ Pemeran Pembantu Perempuan Terbaik:
Rayna Larasati - sebagai Nina (Nano Plastik) (Kecamatan Bojonggede)
β’ Aktor Terbaik:
Muhamad Ikhsan - sebagai Nano (Nano Plastik) (Kecamatan Bojonggede)
β’ Aktris Terbaik:
Ceu Noe - sebagai Emak (Terlambat Waktu Kan Menunggu) (Kecamatan Cisarua)
β’ Cerita Terbaik:
Benny Ciko Atmojo (Kecamatan Bojonggede)
Kategori Film Terbaik
β’ Juara 1: Mulih Kajati Mulang ka Asal - Kecamatan Cigombong
β’ Juara 2: Terlambat Waktu Kan Menunggu - Kecamatan Cisarua
β’ Juara 3: Nano Plastik - Kecamatan Bojonggede.
(prf/ega)











































