Kabar terbaru datang dari rencana pembangunan Underpass Gatot Subroto, proyek yang telah lama dinantikan warga sebagai solusi permanen kemacetan di Kota Cimahi.
Pemerintah Provinsi Jawa Barat memastikan, bahwa pembangunan fisik underpass sudah resmi masuk dalam APBD 2026 dan kini memasuki tahap perencanaan final.
Kepala Badan Perencanaan dan Pengembangan Daerah (Bappeda) Jabar, Dedi Mulyadi mengatakan, proyek tersebut merupakan bagian dari kebijakan provinsi untuk mengambil alih beberapa ruas strategis di tingkat kota/kabupaten.
"Kebijakan pak gubernur untuk tahun 2026 memang ada beberapa ruas jalan di kabupaten kota yang di-take over oleh provinsi. Salah satunya adalah yang underpass atau flyover di Gatot Subroto Cimahi," kata Dedi saat dihubungi, Rabu (3/12/2025).
Menurut Dedi, pembiayaan proyek ini dibagi dua antara Pemprov Jabar dan Pemkot Cimahi. Menurutnya, Pemprov akan menanggung biaya konstruksi, sementara Kota Cimahi bertanggung jawab atas pembebasan lahan.
"Posisi saat ini masih dalam tahap perencanaan, nanti ada pembagian pembiayaan. Untuk pembangunan fisiknya oleh provinsi kurang lebih Rp100 miliar, kemudian nanti pengadaan lahan atau pembebasan lahannya oleh Kota Cimahi," jelasnya.
Underpass dirancang memiliki panjang sekitar satu kilometer untuk mengurai kemacetan yang selama ini selalu terjadi ketika palang kereta tertutup.
"Diperkirakan panjang flyover itu kurang lebih 1 kilometer. Jadi memang untuk mengurai kemacetan di situ akibat lalu lintas kereta ya," ujarnya.
Menurut dia, komunikasi dengan Pemkot Cimahi terkait pengerjaan proyek tersebut sejauh ini berjalan baik dan tahapan pembebasan lahan ditargetkan segera dimulai di awal tahun depan.
"Kemarin sudah komunikasi dengan Kota Cimahi, mereka sudah menyiapkan untuk pembiayaan pembebasan lahan. Mudah-mudahan pembebasan lahan dilakukan di awal tahun sehingga nanti di semester dua pembangunan konstruksi sudah jalan," tutur Dedi.
Dedi memastikan bahwa anggaran provinsi sebesar Rp100 miliar telah resmi tercantum dalam APBD Jawa Barat 2026. Namun pihaknya masih harus menunggu pengesahan APBD oleh Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri).
"Sudah, sudah kita alokasikan di APBD provinsi. Mudah-mudahan tidak ada perubahan ya, kan sudah disetujui dewan dan tinggal menunggu dari Kemendagri, mudah-mudahan tidak ada perubahan signifikan," ucapnya.
Simak Video "Video: Jabar Terapkan 50 Siswa Satu Kelas, Pengamat: Idealnya 20-an!"
(bba/mso)