.webp)
Anggota Komisi V DPRD Jawa Barat Farabi A Rafiq menilai langkah Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi yang melibatkan mahasiswa teknik sipil dalam pengawasan dan monitoring proyek infrastruktur sebagai terobosan positif untuk meningkatkan kualitas pembangunan daerah.
Sebelumnya Dedi telah menandatangani komitmen kerja sama dengan 38 perguruan tinggi untuk mendukung percepatan pembangunan sekaligus membuka ruang kolaborasi akademik dan pemerintahan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Farabi menegaskan bahwa tujuan utama dari pelibatan mahasiswa ini adalah memperkuat pengawasan nonstruktural terhadap berbagai proyek strategis di Jawa Barat.
"Tujuannya untuk ikut membantu non struktural mengawasi, monitoring kualitas, perencanaan, evaluasi, dan mendukung proyek infrastruktur di Jawa Barat," ujar Farabi, Senin (1/12/2025).
Meski demikian, ia menekankan bahwa pengawasan formal tetap berada di bawah tanggung jawab lembaga yang berwenang, termasuk DPRD dan institusi profesional lainnya.
"Tentu kami dari DPRD juga ikut mengawasi dan juga lembaga profesional yang kompeten di bidangnya bertanggung jawab atas pengawasan dan pembangunan tersebut," katanya.
Menurut Farabi, inovasi ini dapat memberi manfaat yakni proyek infrastruktur mendapat tambahan elemen pengawasan, sementara mahasiswa memperoleh pengalaman langsung yang bernilai tinggi.
"Agar semua pihak bisa mengawasi dan yang paling penting menyinergikan pendidikan dan pembangunan daerah sehingga mahasiswa Jabar punya kelebihan dari provinsi lain, yaitu pengalaman nyata dalam pembangunan pemerintahan Provinsi Jawa Barat," ucapnya.
Ia menilai kebijakan ini dapat memperkuat kualitas pembangunan sekaligus meningkatkan akuntabilitas pemerintah melalui kolaborasi yang lebih luas.
"Kewajiban pengawasan ada pihak utama, tapi inovasi ini untuk meningkatkan mutu dengan menambahkan elemen pengawasan pembangunan serta kolaborasi antara universitas dan pemda dalam usaha meningkatkan pengawasan terhadap pemerintah agar menjadi makin baik," ujar Farabi.
(bba/orb)
