Seorang pria diserang beruang di toilet umum di Jepang. Menurut laporan media lokal, Jumat (28/11/2025), insiden terbaru dalam gelombang serangan beruang, termasuk di area pemukiman.
Menurut Kyodo dan NHK, korban, seorang petugas keamanan berusia 69 tahun, mengatakan kepada polisi bahwa ia melihat seekor beruang berukuran 1 hingga 1,5 meter yang mengintip ke dalam saat ia hendak keluar dari bangunan di Prefektur Gunma, utara Tokyo, pada Jumat dini hari.
Baca juga: Lingkaran Merah Mirip UFO yang Bikin Heboh |
Mengutip The Guardian, pria tersebut terjatuh ke belakang dan melawan beruang dengan menendang, hingga beruang itu melarikan diri. Meskipun mengalami luka ringan di kaki kanannya, ia berhasil berlari ke pos polisi terdekat untuk melaporkan kejadian tersebut, yang terjadi di dekat sebuah stasiun kereta yang sudah tutup.
Kementerian Lingkungan Hidup mengatakan sebanyak 13 orang tewas akibat serangan beruang di Jepang sejak awal April, sementara jumlah serangan selama periode tersebut mencapai 197. Banyak insiden terjadi di Akita, prefektur di utara, diikuti Iwate dan Fukushima di timur laut Jepang.
Jumlah serangan saat ini mendekati rekor tahunan 219 serangan yang pernah tercatat.
Para ahli mengatakan bahwa beruang yang lapar berkeliaran ke daerah pemukiman dan perkotaan lainnya untuk mencari makan setelah hasil panen biji ek dan kacang beech di habitat alami mereka menurun.
Menanggapi hal tersebut, pemerintah mengirimkan anggota pasukan pertahanan diri ke Akita untuk membantu pemburu lokal menangkap dan menangani beruang-beruang itu. Polisi bersenjata juga diizinkan menembak hewan-hewan itu karena kekurangan pemburu berlisensi.
Pemerintah di daerah timur laut Jepang meminta maaf minggu ini setelah mengetahui bahwa gambar yang mereka unggah di media sosial untuk meningkatkan kesadaran tentang serangan beruang ternyata dihasilkan oleh AI.
Gambar yang diunggah di akun X pemerintah Kota Onagawa menunjukkan sebuah beruang besar yang berdiri di jalan pada malam hari.
Pejabat kemudian menghapus unggahan itu setelah pembuat foto, yang melihat karyanya menyebar di internet, menghubungi mereka untuk menjelaskan bahwa gambar itu palsu.
(sud/sud)