Ini Kata DPRD soal Penerapan Traffic Light Berbasis AI di Bandung

Ini Kata DPRD soal Penerapan Traffic Light Berbasis AI di Bandung

Wisma Putra - detikJabar
Kamis, 27 Nov 2025 20:31 WIB
Ilustrasi lampu lalu lintas di persimpangan
Ilustrasi lampu lalu lintas (Foto: Istimewa).
Bandung -

Dua bulan sudah, lampu merah atau traffic light berbasis artificial intelligence (AI) atau kecerdasan buatan sudah mulai dicoba Dinas Perhubungan Kota Bandung di kawasan Pasteur.

Anggota DPRD Kota Bandung Yoel Yosaphat mengatakan, jika pihaknya belum dapat laporan dari Dishub Kota Bandung terkait efektivitas program ini.

"AI ini harus dicek lagi (efektivitasnya), hasil akhirnya belum diketahui bisa mengurangi atau tidak," kata Yoel kepada detikJabar, Kamis (27/11/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Disinggung apakah AI bisa membantu menangani kemacetan di Kota Bandung, Yoel sebut bisa dan siap diterima oleh warga Kota Bandung.

"Harusnya bisa. AI salah satu cara untuk tangani kemacetan, jangan sampai salah," ujarnya.

ADVERTISEMENT

Yoel sebut, sistem AI untuk pengaturan lampu lalu lintas ini harus dilakukan dan diterapkan di lokasi lainnya. Karena menurutnya, jika mengandalkan sistem manual itu akan merepotkan.

"Selama ini kan masih manual buat ngurus lampu setopan di sana, kalau pakai AI mana yang harus diutamakan dan diperhitungkan," ujarnya.

Yoel menambahkan, dia belum bisa menilai program itu efektif atau tidak, menurutnya program itu akan dievaluasi lagi.

"Sejauh mana sih, apakah ini berguna, atau infrastutukturnya kurang, nanti akan kita evaluasi lagi," tambahnya.

Diberitakan sebelumnya, Kadishub Kota Bandung Rasdian mengatakan, saat ini, lampu merah berbasis AI itu masih dalam tahap uji coba. Kawasan Pasteur pun dipilih karena arus lalu lintas di sana begitu padat terutama di jam-jam sibuk dengan penuhnya kendaraan.

"Traffic light AI sedang kita uji coba, kurang lebih udah berjalan 1-2 bulan di Pasteur. Kita coba di sana karena di jam-jam sibuk itu lumayan padat kemacetannya," kata Rasdian, Sabtu (15/11).

Ia mengungkapkan, lampu merah berbasis AI itu nantinya akan dievaluasi secara berkala. Selama uji coba, lampu merah tersebut akan mengatur sistemnya sendiri tanpa menunggu waktu lampu hijau menyala.

"Jadi kalau misalkan antreannya cukup panjang kendaraan itu, dia otomatis dia pasti akan dihijaukan. Nah, manakala nanti pada saat hijau terus kendaraan yang sudah ada tapi dia sudah hijau, nanti akan dimerahkan. Jadi gitu, otomatis," ucapnya.

Meski demikian, Rasdian belum bisa membeberkan sejauh mana efektivitas dari lampu merah berbasis AI tersebut. Namun jika keberadaannya bisa memberikan dampak yang signifikan, maka Dishub Kota Bandung berencana memperbanyak sistem lampu merah tersebut di beberapa persimpangan yang lain.

"Terutama yang tingkat kemacetannya tinggi dan tingkat arus lalu interaksinya cukup padat. Seperti di Kiaracondong, Samsat, kalau pagi, di daerah timur kan cukup panjang. Itu salah satu yang harus dicoba di Pasteur dulu," pungkasnya.




(wip/mso)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads