Arif Maoshul Desak Pemprov Jabar Pulihkan Kerusakan Banjir Pangandaran

Arif Maoshul Desak Pemprov Jabar Pulihkan Kerusakan Banjir Pangandaran

Bima Bagaskara - detikJabar
Kamis, 27 Nov 2025 00:30 WIB
Kondisi Banjir di Padaherang dan Kalipucang Pangandaran
Kondisi Banjir di Padaherang dan Kalipucang Pangandaran (Foto: istimewa)
Pangandaran -

Banjir besar yang melanda Kabupaten Pangandaran beberapa waktu lalu menyisakan kerusakan serius bagi warga. Dua kecamatan yakni Kalipucang dan Padaherang menjadi wilayah yang paling terdampak banjir akibat luapan Sungai Citanduy.

Melihat kondisi tersebut, Anggota Komisi II DPRD Jawa Barat dari Fraksi PPP Arif Maoshul Affandy menyatakan keprihatinannya sekaligus mendesak Pemprov Jawa Barat untuk bergerak cepat memulihkan dampak bencana.

Arif menegaskan bahwa sektor pertanian yang menjadi sumber penghidupan utama warga harus menjadi perhatian pertama. Ia meminta Pemprov segera melakukan pendataan kerugian secara detail, termasuk lahan sawah, perkebunan, hingga ancaman gagal panen.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kompensasi dan bantuan bibit/pupuk harus disiapkan untuk pemulihan," ujar Arif, Rabu (26/11/2025).

ADVERTISEMENT

Selain pertanian, ia menekankan pentingnya memperhatikan sektor kelautan dan perikanan. Menurutnya, banjir juga berdampak pada nelayan dan pembudidaya ikan yang kehilangan alat tangkap maupun sarana produksi.

Arif menilai bantuan harus segera turun.
Ia menyebutkan perlunya evaluasi menyeluruh agar aktivitas nelayan bisa kembali berjalan normal.

Tidak hanya itu, Pangandaran yang dikenal sebagai destinasi wisata unggulan Jabar turut merasakan dampak ekonomi yang signifikan. Arus wisata turun, beberapa fasilitas rusak, dan sejumlah akses harus dibersihkan serta diperbaiki.

"Perlu upaya promosi khusus pasca-bencana untuk meyakinkan wisatawan bahwa Pangandaran sudah aman dikunjungi," ucapnya.

Ia juga menyoroti perlunya solusi jangka panjang untuk mencegah banjir berulang. Menurut Arif, Pemprov Jabar harus menjalankan program konservasi secara sistematis di wilayah hulu yang berkontribusi pada luapan Sungai Citanduy.

Menurutnya, reboisasi dan pengelolaan lahan berbasis konservasi tanah dan air menjadi kunci. Arif menyampaikan bahwa Komisi II DPRD Jabar tidak akan tinggal diam.

"Kami akan memanggil mitra kerja Komisi II yang relevan untuk meminta laporan dan rencana aksi yang terukur pasca-bencana ini. Pemprov Jabar harus menjadikan bencana banjir Pangandaran ini sebagai prioritas untuk segera mencari solusi permanen," tegasnya.




(bba/dir)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads