148 Orang Tewas Kecelakaan di Jalan Raya Kota Bandung Sepanjang 2024

148 Orang Tewas Kecelakaan di Jalan Raya Kota Bandung Sepanjang 2024

Rifat Alhamidi - detikJabar
Selasa, 25 Nov 2025 17:25 WIB
Ilustrasi Kecelakaan
Ilustrasi kecelakaan (Foto: detikcom/Thinkstock/assistantua)
Bandung -

Pemkot Bandung membeberkan data krusial mengenai angka kecelakaan di jalan raya. Sepanjang 2024, jumlah korban meninggal dunia akibat insiden tersebut tercatat mencapai 148 orang.

Data ini disampaikan dalam acara Hari Peringatan Sedunia untuk Korban Kecelakaan Lalu Lintas. Sekda Kota Bandung Iskandar Zulkarnain mengatakan, jumlah kecelakaan lalu lintas di jalan raya setiap tahun terus mengalami peningkatan.

"Intinya, kita selalu mengingatkan bahwa setiap yang kita jalani, terutama di jalan raya, itu memiliki risiko yang besar. Karena data korban kecelakaan yang dalam setahun itu kalau kita lihat ada kenaikan," katanya, Selasa (25/11/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Berdasarkan data yang telah dipaparkan, angka kecelakaan jalan raya di Kota Bandung terus meningkat dari 2020-2024. Pada 2024, jumlahnya mencapai 530 kejadian, lalu sempat turun menjadi 386 kejadian (2021), naik kembali menjadi 485 kejadian (2022), 543 (2023) dan 668 kejadian pada 2024.

ADVERTISEMENT

Adapun jumlah luka ringan akibat kecelakaan mencapai 552 orang pada 2020, 347 orang pada 2021, 473 orang pada 2022, 539 orang pada 2023 dan 642 pada 2024. Sedangkan jumlah luka berat menimpa 17 orang pada 2020, 13 orang pada 2021, 26 orang pada 2022, 67 orang pada 2023 dan 142 orang pada 2024.

Sementara, jumlah korban meninggal dunia setiap tahunnya terus menunjukkan angka yang mengkhawatirkan. Pada 2020, 124 orang meninggal akibat kecelakaan, pada 2021 menjadi 123 orang, 2022 dengan 138 orang, 2023 dengan 153 orang dan pada 2024 turun menjadi 148 orang pada 2024.

Kemudian, berdasarkan data yang dipaparkan, sepeda motor mendominasi angka kecelakaan dengan 72 persen kejadian. Disusul mobil 21 persen, truk 3 persen, angkot 2 persen serta pikup dan bus masing-masing 1 persen.

Iskandar turut menyoroti rentang usia korban kecelakan di jalan raya yang didominasi para pelajar. Berdasarkan data tersebut, umur 15-24 paling banyak mengalami kecelakaan dengan 69 kejadian fatal dan 224 kejadian mengalami cedera.

Sekda Kota Bandung Iskandar ZulkarnainSekda Kota Bandung Iskandar Zulkarnain Foto: Rifat Alhamidi/detikJabar

"Karena ternyata di data yang kita lihat itu, yang paling banyak itu kendaraan roda dua yang kecelakaan, dan juga dari sisi umur yang rentan itu umur 15-24 tahun," ungkapnya.

"Kita tahu itu banyaknya di anak-anak SMA. Dan malah banyak yang tidak punya SIM. Itu jadi perhatian kita sebagai Pemerintah Kota Bandung, serta jajaran terkait seperti kepolisian dan Dinas Perhubungan untuk terus mensosialisasikan dan mengantisipasi perlunya penertiban," tambahnya.

Iskandar memastikan Pemkot Bandung tidak menutup mata dengan data kecelakaan di jalan raya. Sejumlah upaya terus dilakukan, selain perbaikan infrastruktur, edukasi ke kalangan pelajar pun terus digencarkan agar kasus tersebur bisa ditekan.

"Dari sisi infrastruktur, kita pastikan jalannya harus tidak membahayakan bagi pengendara. Seperti cepat mengantisipasi apabila ada lobang di jalan, atau dari sisi pejalan kaki, karena banyak korbannya, maka trotoarnya harus safety. PJU juga kalau berkendara di malam hari. Itu yg bisa kita lakukan," ungkapnya.

"Kita juga selalu berkoordinasi dengan pihak lain, seperti kepolisian, penting untuk penertiban kembali. Karena sekali lagi, yang diwajibkan untuk pengendara kan yang punya SIM. Kalau tidak punya SIM, harusnya dia tidak diperkenankan untuk mengendarai kendaraan," pungkasnya.




(ral/dir)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads