Tak terlintas dalam benak La Dusu jika ia akan mengalami insiden mengerikan. Terlebih, ia berjalan di tengah tenangnya hutan.
Namun siapa sangka, di balik ketenangan itu, justru kengerian tersimpan. Pada akhirnya, petani berusia 52 tahun itu justru kehilangan nyawa.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dikutip dari detikSulsel, insiden ini terjadi di sebuah kebun di Kabupaten Buton Selatan, Sulawesi Tenggara, Minggu (23/11/2025) sekitar pukul 17.00 Wita.
Saat itu, La Dusu berjalan pulang dari kebun, rutinitas yang sudah dilakukannya bertahun-tahun. Ia tak pernah membayangkan bahwa itu akan menjadi perjalanan terakhirnya.
Namun sore itu, suara minta tolong yang pilu tiba-tiba memecah keheningan. Teriakan itu berasal dari La Dusu. Di antara rimbun pepohonan, seekor ular piton sepanjang sekitar tujuh meter menyergapnya, lalu melilit tubuhnya kuat-kuat.
"Korban saat itu pulang dari kebun dan langsung diserang ular tersebut," kata Kapolsek Sampolawa Ipda Kardi.
Beberapa warga yang mendengar teriakan panik mulai mencari arah suara. Saat tiba di lokasi, mereka terkejut melihat tubuh La Dusu sudah dibelit ular raksasa. Ukuran ular membuat mereka tak berani mendekat. Tak tanggung-tanggung, panjangnya mencapai 7 meter.
Ketakutan membuat warga hanya bisa menyaksikan tanpa mampu memberi pertolongan. "Saksi ini melihat korban sudah dililit ular, namun tidak bisa menolong karena takut," jelasnya.
Hingga akhirnya, seorang warga datang membawa parang dan nekat menebas tubuh ular demi menyelamatkan La Dusu. Perjuangan yang dramatis itu akhirnya berhasil melepaskan lilitan, tapi nyawa korban tak lagi dapat ditolong.
"Warga lain datang dan memotong ular untuk menyelamatkan korban, tetapi saat dicek korban sudah meninggal dunia," beber Kardi.
Jenazah La Dusu kemudian ditandu warga menuju rumah duka. Suasana duka menyelimuti kampung kecil itu saat jasadnya dimakamkan tak lama setelah kejadian.
Artikel ini telah tayang di detikSulsel
(orb/orb)










































