Perhatian Khusus Pemda KBB Bagi Penyakit Diabetes Melitus

Perhatian Khusus Pemda KBB Bagi Penyakit Diabetes Melitus

Whisnu Pradana - detikJabar
Minggu, 23 Nov 2025 21:30 WIB
Warga KBB melaksanakan pemeriksaan kesehatan di Diabetes Nasional dan Dunia
Warga KBB melaksanakan pemeriksaan kesehatan di Diabetes Nasional dan Dunia (Foto: Whisnu Pradana/detikJabar).
Bandung Barat -

Pemerintah Daerah Kabupaten Bandung Barat memberikan perhatian khusus bagi penyakit diabetes melitus. Salah satu penyakit kronis yang banyak diidap masyarakat namun masih kerap dipandang sebelah mata.

Diabetes melitus ditandai dengan kadar gula dalam darah yang tinggi tanpa terkontrol. Bagi pengidapnya, bisa memicu komplikasi seperti penyakit serangan jantung, stroke, bahkan berujung kematian jika tak tertangani dengan baik.

Pemda KBB mengkampanyekan pola hidup sehat bagi masyarakat baik yang belum mengidap diabetes serta untuk yang sudah dalam momen peringatan Hari Diabetes Nasional dan Dunia tingkat Jawa Barat yang dipusatkan di Pusdikkav Padalarang, Minggu (23/11/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Hari ini kita peringati Hari Diabetes Nasional dan Dunia. Kita berkomitmen menanggulangi diabetes yang memang banyak memicu kasus kematian. Kita ingin warga Bandung Barat paham akan hal ini," kata Wakil Bupati Bandung Barat, Asep Ismail saat ditemui, Minggu (23/11/2025).

Penanggulangan diabetes perlu diawali dengan pencegahan melalui edukasi. Mengingatkan masyarakat akan pentingnya menjaga pola hidup yang sehat sejak usia muda.

ADVERTISEMENT

"Ada pilar khusus KBB dalam mencegah diabetes, pertama itu dengan kesadaran dini dan edukasi. Ini yang sangat penting dilakukan bagi yang belum terkena diabetes melitus ini. Kedua dukungan komunitas, seperti hari ini dilaksanakan kegiatan di KBB dalam rangka hari diabetes melitus," kata Asep.

Pemerintah daerah juga berupaya menangani langsung ke lapangan melakui Dinas Kesehatan. Ada tim yang diterjunkan ke masyarakat dalam upaya mencegah diabetes seperti tim pejuang gizi serta pemeriksa kesehatan.

"Selain edukasi, Dinas Kesehatan menerjunkan tim ke lapangan juga, tim yang sudah terstruktur dalam penanganan penyakit ini. Kita ingatkan, tadi kata dokter bahwa dulu itu pengidap diabetes orang-orang tua, tapi sekarang merembet ke anak-anak muda," kata Asep.

Sementara itu perwakilan dari Rumah Sakit Cahya Kawaluyan Padalarang sekaligus Ketua Seksi Acara Peringatan Hari Diabetes Nasional dan Dunia Jawa Barat, dr. Eva Noviani Lestari menyebut jika diabetes melitus masih banyak diabaikan masyarakat.

"Sebetulnya diabetes masih banyak diabaikan masyarakat, belum teredukasikan dengan baik. Tapi alhamdulillah, dibanding tahun-tahun lalu, lebih banyak yang paham. Cuma saja paham belum tentu disiplin, artinya harus disiplin menjaga pola hidupnya buat mereka yang ada keturunan atau potensi diabetes," kata Eva.

Eva mengakui saat ini kasus diabetes banyak yang diidap anak muda. Hal itu karena pola hidup tak sehat yang banyak dijalani, seperti kebiasaan ngopi, begadang, serta makan yang tak sehat.

"Rentang usia itu biasanya kan di atas 45 tahunan ya, cuma sekarang sering terjadi di usia yang masih muda sekitar 20-30 tahun karena pola hidup kurang baik. Misalnya konsumsi gula kebanyakan, istirahat kurang, kurang makan serat, kurang olahraga," kata Eva.

Pada peringatan Hari Diabetes Nasional dan Dunia kali ini, dilibatkan pasien diabetes, ahli gizi, dokter, serta lansia-lansia yang bisa berbagi pengalaman soal penyakit mematikan tersebut.

"Ada 1.600 peserta yang datang ke sini dari semua rumah sakit dan Persatuan Diabetes Indonesia (Persadia). Kita melaksanakan senam sehat, fun walk, serta pengecekan kesehatan," kata Eva.

Halaman 3 dari 2


Simak Video "Video Menkes Usul BPJS Fokus Kelas Bawah, Orang Kaya Pakai Asuransi Swasta"
[Gambas:Video 20detik]
(mso/mso)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads