Sukabumi Raya Sepekan: Lantai Rumah Sadad yang Tiba-tiba Panas

Sukabumi Raya Sepekan: Lantai Rumah Sadad yang Tiba-tiba Panas

Tim detikJabar - detikJabar
Minggu, 23 Nov 2025 08:30 WIB
Sadad tunjukan teras yang tiba tiba panas
Sadad tunjukan teras yang tiba-tiba panas (Foto: Ikbal Slamet)
Bandung -

Sepekan ini berbagai peristiwa terjadi di Kota dan Kabupaten Sukabumi, mulai dari dua pemacing yang hilang usai terseret ombak lalu kisah bayi yang ditelantarkan di poskamling, heboh DJ asal Sukabumi yang mengaku dilecehkan tamu, lalu di Cianjur heboh rumah Sadad yang tiba-tiba panas hingga 50 derajat.

Berikut berbagai artikel menarik yang dihimpun dari Kota - Kabupaten Sukabumi dan Cianjur selama sepekan.

Dua Pemancing Yang Viral Terseret Ombak Ditemukan Tak Bernyawa

Rekaman video amatir memperlihatkan detik-detik dua pemancing terseret ombak besar saat memancing di batu karang wilayah Cikeueus, Kecamatan Ciemas, Kabupaten Sukabumi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Informasi diperoleh detikJabar Insiden tersebut terjadi Minggu (16/11/2025) pagi.

Video dengan durasi 1 menit 19 detik itu memperlihatkan dua pria berada di atas tebing karang yang langsung berbatasan dengan laut selatan. Ombak terlihat tinggi dan terus menghantam karang.

ADVERTISEMENT

Pada detik awal, seorang pemancing berbaju hitam bergambar tengkorak tampak menarik joran, seperti sedang berhadapan dengan ikan besar. Pemancing kedua berkemeja biru kemudian naik ke karang yang sama.

Momen berbahaya terjadi di akhir rekaman ketika gelombang besar tiba-tiba naik dan menyapu keduanya. Dalam hitungan detik, dua pemancing itu hilang dari pandangan kamera dan diduga terseret arus kuat. Salah seorang keluarga korban membenarkan kejadian dalam video tersebut.

"Ia kejadiannya betul (video yang beredar), keduanya pemancing salah satunya saudara saya. Lokasi masuknya kecamatan Ciemas itu daerah Pesisir Cikeueus," ungkap Erdiana, salah seorang kerabat korban.

dua pemancing Sukabumi tersapu ombakdua pemancing Sukabumi tersapu ombak Foto: Internet

Setelah proses pencarian korban ditemukan di waktu yang berbeda, korban pertama Deni ditemukan dalam keadaan tak bernyawa pada Selasa (18/11/2025) kemudian temannya Ujang Agus ditemukan pada Rabu (19/11/2025) juga dalam keadaan tak bernyawa oleh Tim SAR.

Ditemukan Bersama Surat Pilu, Bayi Harvika Ditelantarkan di Poskamling

Tangisan bayi memecah suasana petang di Kampung Babakan, Desa Warungkiara, Kabupaten Sukabumi, Minggu (16/11/2025), waktu menunjukkan pukul 18.30 WIB.

Suara itu membuat Nanang Suryana, warga yang tinggal di kontrakan tak jauh dari lokasi, menelusuri arah poskamling. Di bangunan kecil itu ia menemukan seorang bayi perempuan dalam keadaan hidup, diletakkan sendirian, dengan selembar surat berada di sampingnya.

Penemuan tersebut segera dilaporkan kepada aparat. Petugas piket Koramil 2203/Warungkiara, Serka Enceng Setiawan, tiba untuk memastikan kondisi bayi dan keberadaan surat yang ditinggalkan.

"Bayi ditemukan dalam keadaan hidup bersama sebuah surat dari orangtuanya," ungkap Serka Enceng, malam.

Disamping bayi malang itu ditemukan sebuah surat yang ditulis tangan dan berisi permohonan maaf dan penjelasan mengenai tekanan mental serta persoalan ekonomi yang dialami ibu bayi. Penulis surat menyebut ibu bayi mengalami depresi sejak ditinggalkan suaminya yang memilih wanita lain.

Penulis, yang mengaku masih lajang dan tidak mampu mengasuh, memohon agar bayi tersebut dibawa ke panti asuhan. Pada akhir surat tertera nama bayi, Harvika H.

Heboh DJ Mengaku Dilecehkan Tamu Lalu Dipecat

Di balik gemerlap lampu dan dentuman musik, seorang DJ perempuan asal Sukabumi berinisial SN, atau yang dikenal sebagai Naomi Nomnom berjuang menjaga profesionalitas sekaligus keselamatannya. Panggung tempatnya bekerja seharusnya menjadi ruang aman untuk berkarya, bukan tempat menghadapi ancaman.

Dini hari, 14 Oktober 2025 lalu menjadi malam paling mengejutkan bagi Naomi. Saat itu, sekitar pukul 02.30 WIB, Naomi sedang tampil seperti biasa dalam job yang baru ia jalani enam hari.

Namun suasana berubah ketika seorang tamu tiba-tiba naik ke panggung dan berusaha menyentuh area sensitif tubuhnya. Naomi mengaku sempat menghindar. Di sisi panggung ada security, tetapi tidak sigap menghentikan tindakan tamu tersebut.

Aksi oknum pengunjung itu sempat terekam CCTV dan viral di media sosial TikTok. Dilihat detikJabar, video itu sudah ditonton lebih dari 8 juta kali, mendapatkan komentar lebih dari 4 ribu dan dibagikan sebanyak 3 ribu kali.

"Saya itu lagi perform mengerjakan jobdesk saya, tiba-tiba ada tamu yang naik untuk memegang area sensitif saya. Yang pertama saya menghindar, di situ ada security juga tapi nggak sigap mengamankan tamu tersebut sampai terjadi yang kedua kalinya itu mengenai area sensitif saya," ujar Naomi saat membuka perbincangan di Sukabumi, Selasa (18/11/2025).

Merasa tidak aman, Naomi refleks menurunkan volume lagu sekitar 30 detik dan meminta tamu itu turun. Tak lama, keributan muncul lagi. Kali ini tamu yang sama kembali dengan beberapa rekannya.

Mereka naik ke panggung dan membuat kekacauan seperti yang terekam CCTV. Tamu itu sempat memberikan uang sawer sambil tersenyum, sementara rekannya berdalih aksi itu hanya bercanda.

"Nggak ada perkataan, dia cuma ngasih uang saweran itu, sambil senyum-senyum. Naik lagi (ke panggung) bilang itu cuma bercanda, kata temannya kaya gitu," ujarnya.

Meski terganggu, Naomi tetap berusaha profesional dan melanjutkan pekerjaannya. Namun komplotan pria tersebut kembali naik ke panggung hingga akhirnya Naomi turun dari panggung hiburan.

Usai insiden dini hari itu, sore harinya Naomi dipanggil ke kantor manajemen. Bukannya mendapat perlindungan, ia justru menerima surat pemutusan kontrak. Keputusan itu, kata Naomi, langsung dari pemilik salah satu klub di Dumai.

"Alasannya saya nurunin volume musik, katanya bisa bikin alat rusak dan saya dianggap tidak ber-attitude," tuturnya.

Naomi mengaku, kaget karena pemecatan dilakukan tanpa proses peringatan, tanpa SP1 maupun SP2. Padahal kontraknya masih berlaku hingga Februari 2026. Empat bulan gaji yang seharusnya ia terima pun tak dibayarkan.

"Yang 6 hari kerja dikasih. Saya baru 6 hari kerja di situ," katanya.

Anak 13 Tahun Masuk Gorong-gorong

Hujan deras yang melanda wilayah Kadudampit, Kabupaten Sukabumi, pada Rabu (19/11/2025) sore membawa duka bagi warga Kampung Renged. Seorang bocah laki-laki berusia 13 tahun ditemukan tewas setelah terseret arus dan masuk ke dalam gorong-gorong.

Peristiwa itu terjadi sekitar pukul 15.00 WIB. Saat hujan mengguyur deras, beberapa anak di Kampung Renged, Kecamatan Kebonpedes, Kabupaten Sukabumi bermain hujan-hujanan di area selokan. Aktivitas itu berubah menjadi tragedi ketika salah satu dari mereka kehilangan keseimbangan.

Petugas Penanggulangan Bencana Kecamatan (P2BK) Kadudampit, D Saripudin mengatakan, korban tergelincir dan tidak mampu mengendalikan diri. Arus selokan yang deras kemudian menyeretnya ke dalam gorong-gorong yang tertutup air.

Korban diketahui bernama Zaki (13), warga RT 13 RW 04 Desa Cipetir. Dia terseret cukup jauh hingga tidak dapat diselamatkan. Saat ditemukan, kondisi Zaki sudah tidak bernyawa karena kehabisan napas setelah terjebak di dalam gorong-gorong yang dipenuhi air.

"Jadi saat hujan deras ada beberapa anak-anak warga Kampung Renged hujan-hujanan dan bermain di selokan. Kemudian ada salah satu dari mereka tergelincir dan masuk ke gorong-gorong," kata Saripudin saat dikonfirmasi detikJabar.

"Warga bersama aparat langsung berupaya melakukan pertolongan begitu mengetahui salah satu anak hanyut. Namun derasnya aliran air membuat upaya penyelamatan tak membuahkan hasil," sambungnya.

Jenazah Zaki kemudian dievakuasi dan dibawa ke rumah duka. Pihak keluarga menerima musibah ini dan berencana memakamkan korban pada hari yang sama.

Heboh Rumah Sadad Tiba-tiba Panas Hingga 50 Derajat

Fenomena aneh terjadi di teras rumah milik M Sadad (46) yang berlokasi di Kampung Cijedil, Desa Cijedil, Kecamatan Cugenang, Kabupaten Cianjur. Pasalnya salah satu bagian rumahnya pria tersebut tiba-tiba panas, bahkan suhunya mencapai lebih dari 50 derajat celcius.

Bagian rumah yang panas tersebut berada di bagian teras depan, tepatnya di bagian dekat tembok antara pintu ruang tamu dan pintu menuju dapur.

Teras yang panas hanya seluas radius 1x0,5 meter. Dengan suhu tertinggi dirasakan di sela pojokan tembok dan ubin lantai.

M Sadad (46), pemilik rumah mengatakan, fenomena aneh tersebut sudah terjadi sejak sepekan terakhir. Awalnya terjadi getaran ringan yang diduga merupakan gempa bumi.

Tidak lama setelah guncangan, hawa panas terasa saat Sadad duduk di kursi ruang tamu.

"Begitu terasa panas saya langsung melihat seliter, khawatir ada yang terbakar. Bahkan setiap jaringan listrik dicek, takutnya ada kebakaran karena korsleting," kata dia, Selasa (18/11/2025).

Namun setelah hawa panas terasa, dirinya mencium bau gas dan belerang. Sehingga langsung pergi keluar rumah untuk menyelamatkan diri.

"Bau belerang, takutnya ada gas dan terjadi ledakan. Jadi saya keluar rumah," kata dia.

Dirasa aman, Sadad pun memilih untuk kembali masuk ke rumah. Tetapi hawa panas masih terasa.

Sadad tunjukan teras yang tiba tiba panasSadad tunjukan teras yang tiba tiba panas Foto: Ikbal Slamet

"Begitu dicek sekitaran rumah, ternyata panas itu bersumber dari teras. Bahkan saat itu kan hujan, air hujan yang masuk ke teras juga terasa hangat," kata dia.

Menurut dia, suhu teras tersebut diperkirakan mencapai lebih dari 50 derajat celcius, sebab setelah beberapa hari teras semakin panas bahkan membuat air cepat menguap.

"Kemarin sempat dicoba disiram saat kering. Airnya langsung menguap, seperti wajan kering yang dipanaskan di atas kompor kemudian kita cipratkan air," kata dia.

Dia mengatakan, lantaran terus mencoba untuk memastikan suhu dari terasnya masih panas atau sudah mereda membuat telapak tangannya melepuh.

"Saya kan tiap hari coba pegang, sekarang jadi melepuh," kata dia.

Juli (68), warga sekitar menuturkan, panasnya teras rumah Sadad mencapai puncaknya saat Minggu (16/11/2025), bahkan teras yang menjadi pusat panas tak lagi bisa dilalui tanpa alas kaki.

"Dua hari lalu sampai tidak bisa lagi dengan tanpa alas berdiri di atasnya. Karena sangat panas," kata dia.

Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) menduga fenomena ubin teras salah satu rumah warga di Cianjur yang tiba-tiba panas disebabkan adanya gas bumi yang keluar akibat retakan pasca diguncang gempa bumi.

Penyelidik Bumi Utama dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi Supartoyo, mengatakan ada beberapa kemungkinan yang menyebabkan fenomena teras memanas tersebut, diantaranya gas dari biogrnic setempat, gas dari magma, atau air panas di bawah permukaan tanah.

"Berdasarkan hipotesis, kemungkinan adanya gas dari berbagai sumber. Tapi bukan disebabkan panas akibat gesekan patahan," ujar dia, Selasa (18/11/2025).

Menurut dia, gas tersebut bisa muncul ke permukaan karena adanya retakan atau ground crack yang disebabkan gempa bumi.

Terlebih lokasi rumah yang mengalami fenomena tersebut merupakan kawasan terdampak gempa, serta sempat terjadi beberapa kali guncangan sebelum akhirnya ubin rumah warga panas.

"Keluar (gas panas) karena ada retakan atau ground crack, bisa oleh kejadian gempa sebelunnya," kata dia.

Halaman 2 dari 2
(sya/yum)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads