Kenangan 'Horor' dan Duka yang Masih Terasa Usai 3 Tahun Gempa Cianjur

Kenangan 'Horor' dan Duka yang Masih Terasa Usai 3 Tahun Gempa Cianjur

Ikbal Selamet - detikJabar
Jumat, 21 Nov 2025 18:30 WIB
Kondisi Rawacina, Cianjur usai 3 tahun diguncang gempa
Kondisi Rawacina, Cianjur usai 3 tahun diguncang gempa (Foto: Ikbal Slamet/detikJabar).
Cianjur -

Siang itu, di tanggal 21 November 2022, gempa bumi dangkal berkekuatan magnitudo 5,6 yang dipicu aktivitas Sesar Cugenang mengguncang Kabupaten Cianjur. Meskipun sudah tiga tahun berlalu dan Cianjur mulai bangkit dengan memperbaiki berbagai kerusakan, tetapi peristiwa yang merenggut 600 korban jiwa itu masih menyisakan duka.

Sekadar diketahui, gempa yang berpusat di sekitaran Rawacina, Desa Nagrak, Kecamatan Cianjur itu terjadi pada 21 November 2022 lalu sekitar pukul 13.00 WIB.

Gempa dahsyat itupun seketika meluluhlantakan Kabupaten Cianjur, dimana ribuan bangunan rusak, puluhan ribu orang luka, dan sekitar 600 orang tewas.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kepanikan pun terjadi, ambulans bolak-balik membawa korban akibat tertimpa ataupun sekadar terkena reruntuhan kecil bangunan yang rusak.

Namun tak hanya bangunan yang rusak, gempa itu juga menyebabkan dua longsoran besar yang menimbulkan puluhan orang menjadi korban, yakni di sekitaran Sate Sinta dan Mangunkerta.

ADVERTISEMENT

Bahkan di pusat gempa, tanah juga menyapu bangunan di sekitarnya layaknya ombak yang menyapu pasir pantai.

"Masih ingat betul kejadian gempa, apalagi saya tinggal di pusatnya kan di Rawacina. Saat itu berasa dilempar dari tanah, sampai jatuh saya," ujar Jamal (28), penyintas gempa, Jumat (21/11/2025).

Menurut dia, gempa tersebut menyebabkan 18 orang di Kampung Rawacina meninggal dunia akibat tertimpa bangunan yang roboh.

"Kejadiannya singkat, dalam hitungan detik bangunan roboh. Tidak sedikit yang tertimpa, tidak berhasil menyelamatkan diri," kata dia.

Dia mengungkapkan, meskipun sudah lama berlalu tetapi memori tentang bencana tersebut masih teringat. "Masih terbayang kejadiannya. Tapi sekarang mah harus mulai melupakan, meneruskan kehidupan," kata dia.

Sementara itu, Kepala BPBD Kabupaten Cianjur Iwan Karyadi mengatakan, dalam tiga tahun pasca gempa, Pemkab Cianjur sudah melakukan banyak perbaikan.

"Sekarang Cianjur sudah mulai bangkit lagi. Terutama fasilitasi umum yang rusak sudah diperbaiki," kata dia.

Bahkan, dia mengklaim jika saat ini sudah tidak ada lagi penyintas yang tinggal di tenda, sebab para penyintas mendapatkan bantuan dana stimulan hingga relokasi.

"Adapun yang seperti masih ada tenda, itu bukan untuk tempat tinggal tetapi untuk menyimpan barang. Sedangkan pemiliknya sudah diberi bantuan rumah tahan gempa," kata dia.

"Kami sekarang akan fokus membangun Cianjur lebih baik ke depan, Cianjur harus bangkit dari kejadian tiga tahun lalu tersebut," pungkasnya.




(mso/mso)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads