Korban Hidden Cam SMAN 12 Bandung Masih Trauma, Ortu Tuntut Keadilan

Wisma Putra - detikJabar
Jumat, 21 Nov 2025 11:30 WIB
Ilustrasi kamera tersembunyi (Foto: Freepik)
Bandung -

Para korban rekaman ilegal yang dilakukan AS (18), alumni SMAN 12 Bandung, masih mengalami trauma mendalam hampir setahun setelah insiden yang terjadi di toilet sebuah vila di Lembang, Bandung Barat. Meski pelaku telah divonis satu tahun penjara dengan denda Rp250 juta, kondisi psikologis korban dinilai jauh dari pulih.

NP, salah satu orang tua korban, menggambarkan kondisi anaknya yang hingga kini masih hidup dalam ketakutan. Ia menyebut bahwa rasa aman anaknya terganggu sejak peristiwa perekaman itu terjadi.

"Masih trauma, syok, takut, pergi sendiri masih takut, apalagi ini kan perekamannya di toilet, dia lagi di luar kalau mau ke toilet umum sampai ditahan dan lebih aman di rumah," kata NP kepada detikJabar, Jumat (21/11/2025).

NP menuturkan, meski putrinya kini sudah berkuliah, aktivitas sehari-hari tetap dibayangi kecemasan. Menggunakan toilet umum menjadi tantangan yang memicu ingatan traumatis. Bahkan untuk sekadar bepergian seorang diri, ia kerap merasa tidak aman.

Trauma psikologis itu, menurut NP, tidak sebanding dengan hukuman yang diterima pelaku. Ia menilai vonis hakim tidak mencerminkan keadilan bagi anaknya maupun korban lainnya.

"Sangat minim (hukuman) menurut saya, dengan kejadian yang menimpa anak saya. Perlindungan perempuan dan anak tidak terlalu diprioritaskan," ujarnya.

Ia juga mempertanyakan pasal yang digunakan dalam dakwaan.

"Ini saja jelas, anak, perempuan, di bawah umur, tapi pasal yang digunakan pornografi," tegasnya.



Simak Video "Video: Polisi Tangkap 6 Tersangka Baru Kasus Penjualan Bayi ke Singapura"


(wip/dir)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork