Pulang dari Cina, Reni Masih Diselimuti Trauma TPPO

Siti Fatimah - detikJabar
Kamis, 20 Nov 2025 18:00 WIB
Reni berpelukan dengan sang ibu sepulang dari China (Foto: Wisma Putra)
Sukabumi -

Reni Rahmawati (23) akhirnya pulang ke Sukabumi setelah berbulan-bulan terjebak dalam kasus dugaan TPPO di Cina. Kepulangannya menjadi momen yang sudah lama ia tunggu, namun rasa lega itu masih dibalut trauma yang belum sepenuhnya hilang.

Reni tiba di rumahnya di Kecamatan Cisaat bersama ibunya, tim kuasa hukum, dan keluarga. Mereka tiba di Sukabumi setelah dijemput Polda Jawa Barat dan sempat bertemu dengan Gubernur Jabar Dedi Mulyadi.

Enam bulan hidup bersama pria Cina yang dinikahkan secara paksa membuat Reni melewati hari-hari yang ia sebut sebagai masa paling berat dalam hidupnya. Kini, ia bisa terbebas dari jeratan tersebut.

"Senang, karena ini yang Reni mau," ucapnya lirih setelah bisa berkumpul kembali dengan keluarganya, Kamis (20/11/2025).

Selama berada di Cina, Reni berkali-kali menghubungi keluarga untuk meminta pertolongan agar bisa dipulangkan. Prosesnya tak mudah.

Dari laporan keluarga hingga pemulangannya memakan waktu tiga bulan. Sebelum diterbangkan ke Indonesia, ia juga harus menunggu proses perceraian selama sekitar 30 hari.

Jarak tempat tinggalnya di Cina yang jauh dari jangkauan membuat pihak KJRI kesulitan menemukan keberadaannya. Reni sendiri sempat bingung karena tidak mengetahui lokasi tempat ia tinggal. Hingga akhirnya, pada Selasa (18/11/2025), ia berhasil ditemukan dan dipulangkan.

Meski sudah kembali ke rumah, bayang-bayang pengalaman pahit itu masih melekat. Untuk sementara, Reni akan menjalani pemulihan psikologis dengan pendampingan dari DP3A Kabupaten Sukabumi. Ia mengaku ingin kembali bekerja, namun tidak lagi di luar negeri.

"Pengen kerja, tapi nggak mau ke luar negeri. Takut, soalnya kerja di luar negeri itu nggak gampang. Nggak sesuai ekspektasi. Di Indonesia aja, pengen kerja di pabrik," katanya.

Emalia (55), ibu Reni, tak bisa menyembunyikan rasa syukurnya karena putrinya kembali dengan selamat. Ia sudah menunggu kepulangan itu setiap bulan. Meski memberi izin Reni untuk bekerja lagi, ia tegas melarang anaknya kembali merantau ke negara lain.

"Kalau di Indonesia nggak apa-apa kalau sudah sembuh. Kalau ke luar negeri mah nggak diizinkan. Mudah-mudahan kapok," ujarnya.

Ketua SBMI Sukabumi, Jejen Nurjanah, menegaskan bahwa kondisi Reni masih labil dan membutuhkan pemulihan menyeluruh. DP3A dijadwalkan melakukan asesmen dan mendampingi Reni dengan psikolog.

"Dia belum bisa melupakan kejadian yang dialami. Butuh menenangkan diri dan memulihkan kondisi mentalnya," kata Jejen.

Diberitakan sebelumnya, suasana halaman Gedung Baru Mapolda Jabar berubah menjadi tempat penuh isak tangis pada Selasa (18/11/2025). Di antara kerumunan keluarga, petugas, dan awak media, Reni Rahmawati akhirnya muncul setelah perjalanan panjang dari China.

Begitu sosoknya terlihat, keluarganya langsung bergerak mendekat. Pelukan yang mereka tunggu berbulan-bulan itu pecah seketika. Tangis terdengar dari beberapa sisi, termasuk dari ibu Reni yang tidak melepaskan genggamannya.

Di tengah momen itu, Kapolda Jabar Irjen Pol Rudi Setiawan berdiri menyaksikan kepulangan yang mengaduk perasaan banyak orang.

"Telah kembali saudara kita Reni Rahmawati, putri kita, keluarga kita, dari Jawa Barat, dari Kabupaten Sukabumi yang kita ketahui menghilang dari Jawa Barat ini," kata Kapolda Jabar Irjen Rudi Setiawan.

"Reni telah teperdaya oleh seseorang yang sudah kita amankan, lalu Reni dibawa kepada seseorang di China dan dinikahi," tambah Rudi.

Rudi menegaskan bahwa pihaknya tidak akan membiarkan praktik perdagangan orang terus memakan korban.

"Kita semangat membela warga kita yang tertipu dan menjadi korban dari TPPO. Semoga ini tidak terulang," ucap Rudi.



Simak Video "Video: Reni Korban TPPO di China Akhirnya Kembali ke Keluarga"

(dir/dir)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork