Petugas pemadam kebakaran dan helikopter militer dikerahkan untuk memadamkan kebakaran besar yang melanda permukiman di Oita, Jepang barat daya, Rabu (19/11/2025). Peristiwa itu menewaskan satu orang, melukai satu lainnya, dan memaksa lebih dari 170 warga mengungsi.
Tim penanggulangan bencana Prefektur Oita mengatakan korban tewas diduga pria berusia 70-an yang sebelumnya dilaporkan hilang. Sementara seorang wanita berusia 50-an mengalami luka ringan.
Sedikitnya 170 rumah rusak atau hangus terbakar dalam insiden tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mengutip Associated Press, puluhan mobil pemadam serta lebih dari 200 petugas diterjunkan. Api belum sepenuhnya padam meski hampir 20 jam setelah kebakaran terjadi. Pasukan Bela Diri Darat Jepang juga mengirim dua helikopter militer UH-1 untuk membantu pemadaman.
Baca juga: Sorgum Bersemi, Negeri Berenergi! |
Kebakaran bermula Selasa malam saat angin kencang bertiup di dekat pelabuhan nelayan di Kota Oita, Pulau Kyushu. Api kemudian merembet ke area hutan dan membakar sekitar 4,9 hektare lahan, menurut Badan Penanggulangan Bencana dan Kebakaran Jepang.
Pihak berwenang masih menyelidiki penyebab kebakaran serta pola penyebarannya.
Cuplikan televisi Jepang memperlihatkan kepulan asap dan deretan rumah yang hancur, meski kobaran api sudah tak terlihat lagi pada Rabu siang. Pemerintah Prefektur Oita menyebut sekitar 260 rumah masih mengalami pemadaman listrik.
Seorang warga kepada Kyodo mengatakan dirinya melarikan diri tanpa membawa banyak barang karena api "menyebar dalam sekejap mata."
Perdana Menteri Sanae Takaichi lewat akun X menyampaikan belasungkawa dan berjanji pemerintah akan memberikan "dukungan maksimal" kepada para korban.
(yum/yum)










































