Peristiwa tragis menimpa seorang nelayan asal Desa Ciheras, Kecamatan Cipatujah, Kabupaten Tasikmalaya. Arif (40) dilaporkan hilang setelah perahu yang ia tumpangi bersama anaknya tersambar petir saat melaut pada Selasa (18/11) sekitar pukul 15.30 WIB.
Kapolsek Cipatujah, AKP Supian, membenarkan laporan hilangnya korban. "Betul, laporan masuk ke kami. Nelayan saat mencari ikan di laut tersambar petir, satu nelayan hilang. Perahu ditumpangi bapak dan anak," ujar Supian kepada detikJabar, Rabu (19/11/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Arif yang disebut melaut bersama anaknya, Riki (22). Keduanya berlayar sekitar satu mil dari bibir Pantai Cikaengan atau Cemara menuju Dermaga Cipalembuan, Kabupaten Garut. Saat itu cuaca tengah buruk, dengan hujan lebat, angin kencang, dan petir.
Perahu mereka dilaporkan tersambar petir dua kali. Sambaran tersebut membuat Arif terpental dan jatuh ke laut. Riki berupaya menyelamatkan ayahnya dengan berenang, namun tidak berhasil menemukannya hingga pukul 19.00 WIB. Ia kemudian kembali ke pelabuhan untuk melaporkan kejadian tersebut.
"Melaut pas cuaca hujan deras dan petir. Perahunya tersambar petir dua kali, korban Arif terjatuh ke laut," kata AKP Supian.
Hingga Rabu siang, Arif masih belum ditemukan. Kabid Darurat dan Logistik BPBD Kabupaten Tasikmalaya, Caryono, menyebut pencarian dilakukan oleh tim gabungan dari kepolisian, BPBD, Polairud, Tagana, SAR, hingga relawan. Namun upaya tersebut terkendala gelombang tinggi dan cuaca buruk.
"Dalam perjalanan menuju dermaga, perahu tersambar petir. Satu orang hilang yakni bapaknya, dan satu orang selamat anaknya. Pencarian terkendala gelombang tinggi," ujar Caryono.
(dir/dir)











































