Operasi Zebra Lodaya 2025, Ini Dia 12 Pengendara yang Jadi Target Utama

Operasi Zebra Lodaya 2025, Ini Dia 12 Pengendara yang Jadi Target Utama

Tya Eka Yulianti - detikJabar
Selasa, 18 Nov 2025 07:59 WIB
Anggota Polres Cimahi saat menggelar Operasi Zebra Lodaya beberapa waktu lalu.
Ilustrasi Operasi Zebra Lodaya (Foto: Yudha Maulana/detikJabar)
Bandung -

Menjelang akhir tahun, arus lalu lintas di Jawa Barat biasanya meningkat seiring aktivitas masyarakat yang semakin padat. Untuk menjaga keselamatan dan menekan angka pelanggaran, Polda Jawa Barat kembali menggelar Operasi Zebra Lodaya 2025 yang dilaksanakan serentak di seluruh wilayah. Penertiban ini berlangsung selama dua pekan, mulai 17 hingga 30 November 2025, dan menjadi bagian dari persiapan menyambut Operasi Lilin Lodaya 2025.

Direktorat Lalu Lintas (Ditlantas) Polda Jawa Barat memastikan seluruh jajaran Polres dan Satlantas terlibat dalam operasi ini. Fokus utama kegiatan adalah meningkatkan keamanan, keselamatan, ketertiban, dan kelancaran lalu lintas (Kamseltibcarlantas).

Dirlantas Polda Jabar, Kombes Pol Dodi Darjanto, mengingatkan seluruh pengguna jalan agar selalu tertib demi keamanan bersama.
"Target operasi ini adalah menurunkan angka pelanggaran dan kecelakaan, sehingga tercipta ketertiban serta ketaatan dalam berkendara," ujarnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Penegakan Hukum Didominasi E-TLE

Pada Operasi Zebra Lodaya tahun ini, penindakan pelanggaran lebih banyak dilakukan melalui Electronic Traffic Law Enforcement (E-TLE). Tilang manual hanya diberlakukan sekitar 5 persen, terutama untuk pelanggaran yang berpotensi menyebabkan kecelakaan fatal seperti kendaraan yang membawa muatan berlebih.

Dodi turut mengimbau pengendara sepeda motor agar tidak menggunakan trotoar sebagai jalur alternatif saat kondisi jalan macet.
"Hargai pejalan kaki. Saat menyeberang, gunakan zebra cross. Jika malam hari, upayakan menyeberang di dekat lampu penerangan. Gunakan pakaian berwarna terang agar lebih terlihat dan terhindar dari kecelakaan," tegasnya.

ADVERTISEMENT

Sasaran Operasi Zebra Lodaya 2025

Untuk memastikan operasi berjalan efektif, Ditlantas Polda Jabar menetapkan sejumlah kategori sasaran yang dibagi menjadi empat bagian: pengendara, kendaraan, lokasi, dan jenis kegiatan operasi.

1. Sasaran Pengendara (Orang)

Ada 12 kategori perilaku dan kelompok pengendara yang menjadi fokus utama:

  • Pengendara yang menggunakan ponsel saat berkendara

  • Pengendara di bawah umur

  • Sepeda motor yang berboncengan lebih dari satu orang

  • Pengendara motor tanpa helm SNI

  • Pengemudi mobil yang tidak menggunakan sabuk keselamatan

  • Pengendara yang berada di bawah pengaruh alkohol

  • Pelanggar yang melawan arus

  • Pengendara yang melebihi batas kecepatan

  • Kendaraan yang mengangkut muatan berlebih

  • Pelajar/mahasiswa yang berkendara tanpa kelengkapan

  • Komunitas otomotif roda dua maupun roda empat

  • Pengusaha atau pemilik usaha jasa angkutan barang

Kategori ini dipilih karena kerap menjadi penyebab kecelakaan dan ketidaktertiban di jalan raya.

2. Sasaran Kendaraan (Benda)

Selain perilaku pengendara, kondisi kendaraan pun tidak luput dari perhatian. Beberapa yang diawasi meliputi:

  • Sarana dan prasarana pelayanan lalu lintas

  • Mobil pribadi, angkutan umum, dan angkutan barang

  • Kendaraan yang pernah terlibat kecelakaan

  • Sepeda listrik yang melaju di jalan umum

  • Angkutan yang tidak sesuai rekomendasi atau izin Dinas Perhubungan

  • Kendaraan dengan pelat nomor tidak sesuai TNKB

  • Kendaraan berknalpot tidak standar

  • Kendaraan yang tidak layak jalan

Pengawasan ini dilakukan guna memastikan kendaraan yang beroperasi memenuhi standar keamanan.

3. Sasaran Lokasi

Operasi Zebra Lodaya 2025 juga memprioritaskan sejumlah titik rawan:

  • Jalan arteri dan jalan tol

  • Lokasi rawan kecelakaan, pelanggaran, dan kemacetan

  • Kawasan tertib lalu lintas

  • Terminal bus

  • Kawasan perbelanjaan, permukiman, wisata, dan hiburan

  • Pusat perbelanjaan, pasar, dan mal

  • Pertokoan dan komplek perumahan

  • Titik berkumpul komunitas otomotif

  • Bengkel dan tempat perbaikan kendaraan

  • Kawasan perusahaan dan pabrik

Titik-titik ini dipilih berdasarkan tingkat risiko pelanggaran dan aktivitas lalu lintas yang tinggi.

4. Jenis Kegiatan Operasi

Tak hanya penindakan, Operasi Zebra Lodaya juga menekankan edukasi dan pencegahan. Bentuk kegiatannya antara lain:

  • Sosialisasi, imbauan, dan penyuluhan

  • Pemasangan spanduk, banner, dan baliho

  • Penyampaian informasi melalui media cetak, elektronik, dan media sosial

  • Pengaturan lalu lintas di area keramaian

  • Penertiban parkir liar

  • Sambang komunitas otomotif, pengusaha, dan pelaku jasa angkutan

  • Penyuluhan ke sekolah dan kampus

  • Pemeriksaan kendaraan

  • Pemeriksaan kelayakan angkutan barang (uji KIR, muatan, dan spesifikasi teknis)

  • Penegakan hukum berdasarkan temuan petugas maupun laporan masyarakat

Upaya terpadu ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran masyarakat dan menekan angka pelanggaran di Jawa Barat.




(tey/tey)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads