Saat Pengawas Sekolah Menjaga Mutu Belajar di Sukabumi

Saat Pengawas Sekolah Menjaga Mutu Belajar di Sukabumi

Syahdan Alamsyah - detikJabar
Sabtu, 15 Nov 2025 16:00 WIB
Sekretaris Dinas Pendidikan Kabupaten Sukabumi, Herdiawan Waryadi (tengah), memantau proses pembelajaran di salah satu kelas SD di Sukabumi.
Sekretaris Dinas Pendidikan Kabupaten Sukabumi, Herdiawan Waryadi (tengah), memantau proses pembelajaran di salah satu kelas SD di Sukabumi. (Foto: Istimewa)
Sukabumi -

Di balik proses belajar mengajar yang berlangsung di ratusan sekolah dasar dan menengah di Sukabumi, ada satu kelompok yang jarang terlihat publik tetapi memegang peran penting, mereka adalah pengawas sekolah.

Mereka bekerja seolah dalam senyap, bergerak dari satu sekolah ke sekolah lain, memantau langsung apa yang terjadi di ruang kelas.

Peran mereka tidak sekadar mengecek administrasi. Para pengawas menjadi jembatan antara kebijakan pendidikan dan praktik pembelajaran di lapangan, terutama di daerah yang menghadapi kesenjangan akses dan kualitas.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Sukabumi Deden Sumpena mengatakan bahwa pengawas adalah garda terdepan dalam menjaga mutu belajar.

ADVERTISEMENT

"Pengawas sekolah adalah ujung tombak peningkatan mutu. Mereka memastikan pembelajaran berlangsung sesuai kurikulum dan kebutuhan siswa," kata Deden dalam keterangan tertulis kepada detikJabar.

Dalam praktiknya, pengawas memulai tugas dari hal paling mendasar: berada di dalam kelas. Mereka mengamati cara guru membuka pembelajaran, cara menjelaskan konsep, hingga bagaimana guru memberi ruang bagi siswa untuk bertanya. Observasi ini menjadi bahan awal bagi pengawas untuk menilai apakah pembelajaran betul-betul berjalan.

Tugas pengawas tidak berhenti pada proses mengajar. Mereka juga menelaah perangkat ajar yang digunakan guru, mulai dari modul, lembar kerja, hingga asesmen yang dikembangkan sekolah. Pengawas melihat apakah materi yang diberikan sudah mendukung target pembelajaran dan sesuai tahap perkembangan siswa.

Pembinaan kepala sekolah menjadi bagian lain yang tak terpisahkan. Di banyak sekolah, terutama di wilayah yang jauh dari pusat kota, kepala sekolah harus menangani banyak fungsi sekaligus. Pengawas hadir sebagai pendamping. Mereka memandu penyusunan program sekolah, mengarahkan pemanfaatan rapor pendidikan, hingga memonitor bagaimana budaya belajar dibangun di lingkungan sekolah.

Rapor Pendidikan menjadi alat utama yang digunakan pengawas dalam membaca kondisi sekolah.

"Rapor Pendidikan menjadi dasar kami dalam menentukan prioritas pembelajaran, supervisi, dan penguatan kurikulum sekolah," ujar Deden.

Melalui rapor itu, pengawas dapat melihat gambaran objektif tentang kekuatan dan kelemahan sekolah. Apakah literasi siswa sudah berkembang? Apakah lingkungan belajar mendukung? Apakah praktik mengajar konsisten? Semua temuan ini kemudian dibawa ke forum pembinaan guru dan kepala sekolah.

Di lapangan, tindak lanjutnya konkret. Jika hasil asesmen menunjukkan rendahnya kemampuan membaca, pengawas biasanya mengarahkan guru untuk memperkuat strategi literasi.

Jika numerasi yang bermasalah, guru diarahkan merancang latihan yang lebih kontekstual. Di sekolah yang budaya belajarnya belum matang, pengawas mendorong kepala sekolah membangun rutinitas dan pembiasaan positif.

Tantangan pengawas tidak kecil. Akses ke sekolah di daerah pesisir dan perbukitan tidak selalu mudah. Jumlah sekolah yang harus diawasi jauh lebih banyak daripada idealnya. Di beberapa wilayah, kondisi sarana yang terbatas membuat pembelajaran membutuhkan pendampingan yang lebih intens.

Meski begitu, pendampingan tetap berjalan. Pengawas bekerja beriringan dengan kelompok kerja guru (KKG), MGMP, hingga komunitas belajar profesional (PLC). Mereka menjadi titik temu antara perbaikan pembelajaran dan kebutuhan guru di kelas.

Deden menegaskan bahwa keberadaan pengawas sangat penting dalam memastikan mutu belajar tidak ditentukan oleh lokasi sekolah.

"Kami ingin setiap sekolah mendapat pendampingan yang cukup. Pengawas memastikan mutu belajar tidak bergantung pada lokasi sekolah," katanya.

Dalam banyak kasus, perbaikan kecil yang dilakukan setelah kunjungan pengawas memberi dampak besar. Guru lebih percaya diri, kepala sekolah lebih terarah, dan siswa mendapatkan pengalaman belajar yang lebih baik.

(sya/sud)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads