Penertiban Pasar 'Ilegal' Bojongmeron Berujung Ricuh

Penertiban Pasar 'Ilegal' Bojongmeron Berujung Ricuh

Ikbal Selamet - detikJabar
Selasa, 11 Nov 2025 13:19 WIB
Petugas bentrok dengan pedagang saat penertiban kawasan Bojongmeron
Petugas bentrok dengan pedagang saat penertiban kawasan Bojongmeron (Foto: Ikbal Slamet/detikJabar).
Cianjur -

Penertiban pedagang di kawasan Bojongmeron City Walk, Kecamatan Cianjur, Kabupaten Cianjur pada Selasa (11/11/2025) berujung ricuh. Bahkan sejumlah pedagang dan petugas Satpol PP alami luka serius lantaran terlibat baku hantam.

Pantauan detikJabar, ratusan petugas gabungan yang terdiri dari satpol PP, Polisi, dan TNI mulai berkumpul dan melaksanakan apel penertiban sejak pukul 08.00 WIB.

Para pedagang tampak sudah bersiaga berharap penertiban dan relokasi tersebut ditunda atau dibatalkan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Namun petugas gabungan yang dipimpin Kasatpol PP Cianjur Djoko Purnomo, tersebut tetap melaksanakan penertiban lapak pedagang di pasar ilegal di kawasan Bojongmeron Citiwalk.

Awalnya petugas dan perwakilan pedagang terlibat cekcok, meminta dilakukan dialog sebelum melakukan eksekusi. Tetapi petugas yang terus maju ke lokasi lapak kemudian saling dorong dengan perwakilan pedagang.

ADVERTISEMENT

Pada akhirnya, bentrokan pun terjadi antara petugas dan pedagang. Bahkan terlihat salah seorang pedagang bercucuran darah dari bagian pelipisnya.

Namun bentrokan tersebut hanya terjadi selama sekitar setengah jam. Petugas yang menang jumlah pun akhirnya dapat melakukan penertiban tanpa dihalangi lagi oleh pedagang ataupun perwakilannya.

Perwakilan Pedagang Bojongmeron Zaki Muhaimin mengatakan, penertiban tersebut cacat hukum karena kawasan Bojongmeron bukan bagian dari kawasan yang ditata oleh pemerintah.

"Ada maladministrasi dalam peraturan yang dibuat sebelumnya. Jalan yang ditata itu Jalan KH Agus Salim, sementara ini Jalan H Salim," kata dia, Selasa (11/11/2025).

Dia menegaskan jika tindakan pemerintah untuk merelokasi pedagang akan mematikan ekonomi. Pasalnya para pedagang kecil tidak mampu bersaing di Pasar Induk Cianjur yang banyak diisi oleh bandar.

"Kami sudah dua kali pindah ke sana, dan dua kali mengalami bangkrut bahkan jadi utang. Sekarang kami tidak ingin terjerumus ke lubang yang sama," kata dia.

Dia juga menyangkan aksi represif petugas yang menyebabkan beberapa pedagang mengalami luka.

"Ada pedagang yang sampai luka robek di pelipis karena dipukul petugas. Sekarang korban dirawat di rumah sakit dan dijahit lukanya sampai 8 jahitan. Kami meminta pertanggungjawaban dari pemerintah," kata dia.

Sementara itu, Kasatpol PP Cianjur Djoko Purnomo, mengatakan dalam penertiban kali ini ada sekitar 400 petugas gabungan yang dilibatkan.

Dia mengatakan sempat terjadi penolakan dari sebagian kecil pedagang. Namun pada akhirnya proses penertiban tetap berjalan dan berakhir pada pukul 12.00 WIB.

"Penertiban pasar ilegal sudah selesai. Tadi memang ada pro dan kontra. Tapi sebenernya sebagian besar pedagang sudah membereskan sendiri lapaknya. Dari dari seliter 200 pedagang, hanya sekitar 40 pedagang yang tadi bertahan dan akhirnya ditertibkan petugas," kata dia.

Menurutnya, para pedagang nantinya direlokasi ke Pasar Induk Cianjur. "Secara bertahap nanti dialihkan ke Pasar Induk Cianjur," kata dia.

Djoko menambahkan, untuk mengantisipasi kembalinya pedagang di kawasan tersebut, petugas akan disiagakan setiap harinya untuk melakukan pengawasan dan penindakan.

"Ini belum berakhir. Setelahnya petugas terus berkeliling di kawasan ini. Memastikan tidak ada lagi yang berjualan. Di kawasan yang dilarang. Nantinya Bojongmeron Citiwalk dikembalikan ke fungsi utamanya sebagai ruang terbuka untuk masyarakat," pungkasnya.

Halaman 2 dari 2


Simak Video "Video Pengemis Ngaku Anak Sukarno Saat Diinterogasi Satpol PP"
[Gambas:Video 20detik]
(mso/mso)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads