Sebagai langkah konkret menuju modernisasi birokrasi, Polda Jabar terus mempercepat transformasi digital melalui penerapan Tanda Tangan Elektronik (TTE) dalam setiap proses administrasi surat-menyurat.
Kasetum Polda Jabar, AKBP Etie Mulyati mengatakan penerapan TTE merupakan fondasi penting untuk memastikan keabsahan dokumen digital sekaligus membangun kepercayaan publik terhadap sistem administrasi kepolisian yang berbasis elektronik.
Langkah ini menjadi bagian dari upaya mewujudkan pelayanan publik yang efisien, transparan, dan berdaya saing di era digital.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tanda tangan elektronik kini menjadi dasar utama keabsahan hukum dalam interaksi digital. Suka tidak suka, Polda Jabar harus menerapkan sistem administrasi digital secara menyeluruh," kata Etie dalam keterangannya, Senin (10/11/2025).
Untuk mempercepat proses tersebut, Setum Polda Jabar menggandeng Balai Sertifikasi Elektronik (BSrE) dalam program peningkatan kompetensi teknis para operator administrasi digital di seluruh jajaran.
Kolaborasi ini menjadi bagian penting dari strategi Polri dalam mendukung reformasi birokrasi dan tata kelola pemerintahan berbasis teknologi informasi. Kasetum menjelaskan, sejak 2023 Polda Jabar telah mengimplementasikan aplikasi Srikandi, disusul dengan peluncuran Astina Polri pada 2024. Kedua platform tersebut menjadi landasan utama dalam sistem surat elektronik di tubuh kepolisian.
"Kemampuan untuk memastikan keabsahan dan keamanan digital sudah menjadi keharusan. Penerapan surat elektronik bukan lagi pilihan, tetapi kewajiban," ujarnya.
Etie tak menampik adanya kendala teknis dalam penerapan sistem tersebut. Menurutnya, gangguan pada server atau sistem TTE terkadang terjadi, namun dapat segera diatasi agar pelayanan tetap berjalan optimal.
"Melalui langkah ini, Polda Jabar menegaskan komitmennya untuk terus beradaptasi dengan perkembangan teknologi, sekaligus memperkuat citra Polri sebagai institusi yang modern, transparan, dan berorientasi pelayanan publik," terangnya.
Program pelatihan yang digagas Setum Polda Jabar ini diharapkan mampu memperkuat keahlian operator dalam mengelola sistem TTE secara profesional. Selain mendukung efisiensi birokrasi, digitalisasi administrasi juga menjadi bagian dari gerakan paperless dan go green untuk menekan penggunaan kertas di lingkungan kerja.
Kerjasama Kearsipan Polda Jabar dan Pemprov Jabar
Polda Jabar dan Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Daerah Provinsi Jabar juga menjalin kerja sama dengan tujuan untuk meningkatkan kompetensi sumber daya manusia, khususnya para operator administrasi digital di lingkungan Polda Jabar, dalam bidang kearsipan dan tata naskah dinas elektronik.
"Melalui kerja sama ini, kedua institusi berkomitmen untuk memperkuat implementasi sistem administrasi digital yang tertib, efisien, dan sesuai dengan kaidah kearsipan nasional," tutur Eti.
Etie menuturkan, kerja sama ini diharapkan para operator administrasi digital Polda Jabar dapat mengembangkan kompetensi di bidang pengelolaan arsip dan tata naskah dinas elektronik, sehingga mampu menciptakan lingkungan kerja yang efektif, transparan, dan berorientasi pada pelayanan prima.
"Kegiatan ini menjadi langkah strategis dalam mendukung transformasi digital di lingkungan pemerintahan daerah, khususnya dalam bidang pengelolaan arsip dan surat menyurat elektronik," pungkasnya.
(wip/yum)










































