Panggung utama West Java Festival 2025 hari kedua, Minggu (9/10/2025) dibuka oleh penampilan inspiratif dari band D'Poek. Nama band-nya yang berarti gelap dalam Bahasa Sunda tersebut dipilih karena mayoritas personelnya merupakan penyandang difabel netra.
Dengan berseragam batik yang juga dibuat oleh difabel, D'Poek membawakan sejumlah cover lagu-lagu pop hits dari musisi kenamaan. Suara sang vokalis yang merdu dan syahdu mampu membuat 'adem' suasana yang kala itu sangat terik.
D'Poek mengawali aksinya lewat lagu "Takkan Berpaling Darimu" milik Rossa dengan apik. Improvisasi seruling yang dimainkan memberi sentuhan tradisional yang unik pada lagu hits tersebut.
Penampilan dilanjut dengan cover lagu tradisional Sunda "Neng Geulis" dengan versi reggae yang membuat pengunjung bergoyang. Meski terik, para pengunjung yang telah datang sejak pagi mulai mendatangi area stage dan bernyanyi bersama.
Ketika para personel memainkan intro "I Love You Bibeh" dari The Changcuters, pengunjung pun bersorak. Penampilan singkat mereka mampu membuat semarak suasana WJF 2025 menjelang siang.
Salah satu personel D'Poek, Dede Handi mengatakan, para personel band mereka berasal dari berbagai daerah di Jawa Barat. Mulai dari Cileunyi, Garut, hingga Sumedang.
Bila akan manggung, mereka akan berlatih selama beberapa hari sebelumnya di bawah naungan Pusat Layanan Sosial Griya Harapan Difabel.
"Biasanya latihan tiga sampai empat hari, soalnya kami kan datang dulu dari daerah masing-masing. Kalau ada event seperti ini, kita dipanggil ke Dinsos (Dinas Sosial Jawa Barat). Lalu di sana latihan lagu-lagunya," ungkapnya ketika ditemui selepas tampil.
Ia mengatakan, memainkan alat musik bagi para difabel netra memiliki tantangannya tersendiri. Feeling dan pendengaran menjadi hal yang sangat diandalkan.
"Sebetulnya alat musiknya sama saja, tidak ada yang dimofidikasi. Tapi kesulitannya mungkin untuk mengetahui letak dan posisi alat musik dan sebagainya. Kami sebagai disabilitas netra lebih mengandalkan feeling dan pendengaran," tuturnya.
Bagi para penyandang difabel netra lainnya yang juga ingin berlatih bermain musik, ia mengatakan hal yang harus dimiliki adalah rasa syukur dan semangat. Kepercayaan diri juga menjadi modal yang penting.
"Kita harus percaya diri, berani menunjukan kepada orang hal-hal yang kita bisa sesuai dengan potensi yang dimiliki. Manusia tidak ada yang sempurna, kita harus tetap bersyukur, semangat dan berusaha menjadi lebih baik," tutupnya.
(sud/sud)