Kabar Regional

Asal-usul dan Cara Hidup Manusia Gua di Pedalaman Hutan Jombang

Enggran Eko Budianto - detikJabar
Sabtu, 08 Nov 2025 17:48 WIB
Tempat tinggal manusia gua di pedalaman hutan Jombang (Foto: Enggran Eko Budianto)
Jombang -

Sosok penghuni Gua Anggas Wesi yang berada jauh di hutan pedalaman wilayah Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Jombang di wilayah Pegunungan Anjosmoro. Lalu darimanakah asal-usul orang tersebut ?

Manusia gua yang tinggal di wilayah Desa Sumberjo, Wonosalam, Jombang, tepatnya di petak 37F, Resort Pemangkuan Hutan (RPH) Sumberjo, Bagian Kesatuan Pemangkuan Hutan (BKPH) Jabung, KPH Jombang tersebut bernama Sudarmaji.

Informasi mengenai Sudarmaji, Sang Penghuni Gua Anggas Wesi sangat minim. Pasangan suami istri Sakri (76) dan Poniyem (50), penghuni Hutan Watuseno di wilayah BKPH Jabung yang berada di hutan sekitar 15 menit dari kampung terdekat, Dusun Jabung, Desa Lebak Jabung, Jatirejo, Mojokerto yang memberikan kesaksian.

Meski jarak tempuh rumah Sakri dengan Gua Anggas Wesi butuh waktu 35 menit naik motor lewat jalan setapak berliku di hutan jati dan masih harus berjalan kaki menuruni medan sangat curam kurang lebih 50 meter dari parkiran motor, Sakri dan Poniyem tahu sejak kapan Sudarmaji tinggal di gua itu.

"Pak Sudarmaji kalau sampai sekarang ada kalau 60 tahun tinggal di sana," kata Sakri saat detikJatim berkunjung ke rumahnya, Jumat (7/11/2025).

Sudarmaji Tak Sendiri

Tempat tinggal manusia gua di pedalaman hutan Jombang Foto: Enggran Eko Budianto

Kepala Dusun Jabung, Irwandi menuturkan menurutnya hanya Sudarmaji yang menjadi penghuni terlama di gua itu. Dia sebutkan juga bahwa Sudarmaji sebenarnya tidak sendiri, ada setidaknya 6 orang lain yang tinggal di dalam tenda di sekitar gua.

Untuk makan sehari-hari, kata Irwandi, Sudarmaji mengandalkan pemberian para pengunjung. Manusia gua itu juga beternak ayam. Sesekali keluar dari hutan untuk belanja kebutuhan pokok naik motor bebek miliknya yang saat tidak digunakan diparkir dan digembok di dekat gua.

"Mbah Darmaji sudah lama, iya segitu (50-60 tahun di Gua Anggas Wesi)," jelasnya.

Sementara, Kepala BKPH Jabung Tarmidi mengaku rutin memantau Sudarmaji, penghuni Gua Anggas Wesi dan sejumlah orang lain yang tinggal di sekitar gua itu. Dia sebutkan bahwa Sudarmaji tinggal di gua itu sejak 1983 atau sejak 42 tahun silam.

Mengaku Asal Boyolali

Tarmidi menyebutkan bahwa Sudarmaji berasal dari Boyolali, Jawa Tengah. Hal ini diakui oleh Sudarmaji sendiri ketika ditemui detikJatim di gua tempat dirinya sudah tinggal di sana selama puluhan tahun.

"Saya aslinya Boyolali (Jateng)," ujar Sudarmaji singkat dan enggan mengungkapkan siapa namanya serta mengapa dirinya menghuni Gua Anggas Wesi tersebut.

Sebelum menemui Sudarmaji, detikJatim sempat mengobservasi isi gua itu. Ruangan pertama di Gua Anggas Wesi cukup luas, yakni sekitar 7x5 meter persegi. Di lokasi inilah tempat tidur Sudarmaji berada.

Tempat tidur Sudarmaji itu berdampingan dengan alas tidur para peritual di tempat terpencil ini. Sedangkan sebelah kanan ruang utama itu terdapat lorong setinggi 1 meter menuju ruangan semedi. Di ujung ruangan itu tampak berdiri 2 arca dan sejumlah peralatan ritual lainnya.

Saat hendak menyusuri samping kanan gua, pengunjung akan disambut kondisi yang kotor. Banyak panci, ember, dan galon di bawah tetesan air gua. Di seberang lokasi ini terdapat tempat yang difungsikan sebagai dapur. Ada tungku berbahan bakar kayu dengan sejumlah bumbu dapur dan peralatan memasak di sekitarnya.

Pada sisi yang lebih dalam terdapat gua lain yang menjadi tempat ritual. Lokasi ini biasa disebut Gua Putri. Di belakangnya berdiri tenda yang dihuni sejumlah manusia. Tenda-tenda ini persis berada di atas ngarai. Meski cuaca terik, air terus menetes dari bebatuan yang menjadi atap gua.

Irwandi selaku Kepala Dusun Jabung mengatakan bahwa akses terdekat menuju ke Gua Anggas Wesi memang melalui kampungnya. Sehingga mayoritas pengunjung melewati Dusun Jabung.

Selain dari Dusun Jabung, Gua Anggas Wesi bisa diakses naik motor melalui Desa Pakis, Trowulan, Mojokerto. Hanya saja, waktu tempuhnya lebih lama karena jaraknya lebih jauh dibandingkan lewat Dusun Jabung. Sedangkan bila melewati jalur di Desa Sumberjo, gua ini hanya bisa ditempuh dengan berjalan kaki.

Artikel ini telah tayang di detikJatim




(yum/yum)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork