Buntut Viral Guru Tampar Murid, KDM Sanksi Siswa Tidak dengan Kekerasan

Buntut Viral Guru Tampar Murid, KDM Sanksi Siswa Tidak dengan Kekerasan

Dian Firmansyah - detikJabar
Jumat, 07 Nov 2025 12:30 WIB
Gubernur Jabar Dedi Mulyadi mendatangi sekolah di Subang buntut insiden guru tampar murid
Gubernur Jabar Dedi Mulyadi mendatangi sekolah di Subang buntut insiden guru tampar murid (Foto: Dian Firmansyah/detikJabar)
Subang -

Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi mendatangi SMPN 2 Jalancagak, Kabupaten Subang, Jumat (6/11/2025) pagi. Kunjungan ini dilakukan setelah viralnya video seorang guru yang menampar siswa hingga memicu reaksi keras dari orang tua murid dan masyarakat.

Dedi tiba di sekolah sekitar pukul 07.30 WIB. Begitu turun dari kendaraan, ia langsung meninjau area sekitar sekolah, termasuk pagar yang sempat roboh dan biasa dipanjat siswa untuk kabur dari lingkungan sekolah.

Usai meninjau, Dedi memasuki ruang kelas RZ (16), siswa yang sempat menjadi korban dalam peristiwa tersebut. Di sana, ia berbincang dengan para guru dan siswa untuk memastikan kondisi psikologis serta proses belajar berjalan normal kembali.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Sanksi terhadap siswa jangan kekerasan. Sekolah harus tegas, tapi jangan sampai memukul. Risikonya terlalu tinggi," ujar Dedi Mulyadi kepada wartawan di SMPN 2 Jalancagak, Subang.

Dedi menegaskan bahwa kekerasan fisik dalam dunia pendidikan tidak dapat dibenarkan dalam bentuk apa pun. Ia mengingatkan bahwa tindakan seperti memukul murid bisa berdampak luas, bahkan sampai pada proses hukum pidana.

ADVERTISEMENT

Dia mencontohkan kasus serupa di sebuah madrasah di mana seorang guru dijatuhi hukuman lima bulan penjara karena memukul siswa. Sebagai gantinya, Dedi meminta sekolah menerapkan sanksi edukatif yang dapat memberikan efek disiplin tanpa melukai.

"Sanksinya gampang saja, bersihin sampah, babat rumput, ngecat ruang kelas, bantuin guru nulis. Anak lemah matematika, ya sanksinya latihan matematika setiap hari sampai bisa. Itu mendidik, bukan menyakiti," katanya.

Gubernur Jabar Dedi Mulyadi mendatangi sekolah di Subang buntut insiden guru tampar muridGubernur Jabar Dedi Mulyadi mendatangi sekolah di Subang buntut insiden guru tampar murid Foto: Dian Firmansyah/detikJabar

Dedi juga menyoroti perilaku siswa yang merokok dan kerap membolos. Ia menilai perlu adanya pendekatan khusus, bukan kekerasan, melainkan rehabilitasi melalui program pemerintah daerah.

"Anak-anak yang merokok harus direhab, bukan digaplok. Semakin digaplok, makin nambah merokoknya. Ada dana bagi hasil pajak rokok di setiap kabupaten/kota, itu bisa dipakai buat rehab anak-anak seperti ini," ucapnya.

Guru Akui Kesalahan

Sementara itu, Rana Saputra, guru IPS yang melakukan tindakan kekerasan terhadap siswa, mengaku menyesal dan menyadari kesalahannya. Ia menegaskan peristiwa itu menjadi pelajaran penting dalam menjalankan profesinya.

"Di sini bukan soal siapa yang salah atau menang, tapi bagaimana marwah guru kembali dihargai. Saya akui kemarin memukul siswa, tapi saya punya ukuran, bukan untuk mencederai," ucap Rana.

Ia pun berjanji akan mengubah cara pemberian sanksi kepada siswa ke arah yang lebih humanis sesuai dengan arahan Gubernur Jawa Barat. "Ke depan, sesuai arahan Kang Dedi, sanksi cukup dengan kerja sosial, bersihin toilet, betulin bangku, atau ngecat kelas. Yang penting anaknya disiplin tanpa harus disakiti," ujarnya.




(dir/dir)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads